Berita Viral

SETELAH Mangkir Panggilan Polda Metro Jaya, Rismon Sianipar Tak Percaya Bareskrim Soal Ijazah Jokowi

Penggugat ijazah Jokowi Rismon Sianipar mangkir dalam panggilan Polda Metro Jaya atas laporan Joko Widodo.   

Kolase Tribun Medan
Penggugat ijazah Jokowi, Rismon Sianipar tidak percaya dengan hasil penyelidikan Bareskrim Polri. Ia menilai keputusan ijazah Jokowi asli hasil intervensi.  

Meski ijazah telah dinyatakan asli, proses hukum terhadap lima pihak yang menuding ijazahnya palsu tetap berjalan di Polda Metro Jaya.

 Jokowi menyampaikan bahwa ia merasa sedih perkara ini harus dibawa ke ranah hukum, namun menilai jalur pengadilan perlu ditempuh agar semuanya menjadi jelas.

Ia juga menyatakan kesiapannya untuk menunjukkan ijazah asli di persidangan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa terdapat dua proses hukum berbeda terkait kasus ini.

Pengaduan yang ditindaklanjuti oleh Bareskrim merupakan laporan masyarakat, sedangkan laporan di Polda Metro Jaya adalah laporan pribadi yang ia ajukan.

“Yang Bareskrim itu aduan dari masyarakat, sedangkan yang di Polda Metro saya sendiri yang melaporkan. Jadi tolong dibedakan,” ujarnya.

Menanggapi kabar yang menyeret nama Ir. Kasmudjo sebagai dosen pembimbing skripsinya, Jokowi meluruskan bahwa Kasmudjo bukan pembimbing skripsi,

melainkan pembimbing akademiknya semasa kuliah. Ia menegaskan bahwa dosen pembimbing skripsinya adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Soemitro.

Alasan Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli

Polri menggunggakan laboratorium forensik dengan melibatkan pakar, UGM, dan saksi-saksi.  Setelah dilakukan penyelidikan, Polri menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli. 

Polri mengungkapkan ijazah milik Jokowi identik dan otentik dengan ijazah milik tiga rekan seangkatannya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, uji banding dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan laporan dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Jokowi.

“Uji banding ini dilakukan terhadap ijazah asli milik Bapak Jokowi, dan tiga ijazah pembanding dari rekan seangkatan beliau di UGM dengan tahun kelulusan yang sama,” kata Djuhandhani, dalam konferensi pers di Bareskrim, Kamis (22/5/2025). 

Dari hasil uji laboratorium forensik (labfor) tersebut, lanjut Djuhandhani, semua elemen ijazah dinyatakan identik, termasuk jenis kertas, tulisan, dan map penyimpanan dokumen. 

"Map yang digunakan untuk menyimpan ijazah Pak Jokowi itu masih sama persis dengan map milik rekan-rekannya. Bahkan, map tersebut kondisinya sudah kumal," ungkap dia.

Kondisi itu, menurut dia, memperkuat temuan bahwa ijazah tersebut benar-benar dikeluarkan oleh UGM pada periode yang sesuai.

Sebelumnya diberitakan, Bareskrim menerima laporan dugaan ijazah palsu Jokowi. Aduan masyarakat itu dilakukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Namun, penyelidikan menunjukkan tidak ada indikasi pemalsuan setelah dilakukan klarifikasi dengan berbagai pihak, termasuk UGM.

Djuhandhani mengungkapkan bahwa ijazah Jokowi diuji labfor dengan melakukan pengecekan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, serta tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.

"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," kata Djuhandhani.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved