Breaking News

Sumut Terkin

Pemprov Sumut Klaim 87,1 Persen Lahan Pertanian Jeruk di Karo Terkena Serangan Hama Lalat Buah

Adanya hama lalat buah ini, membuat para petani Kabupaten Karo enggan menanam jeruk.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
PEMPROV SUMUT
Gubernur Sumut Bobby Nasution memimpin Rapat Produksi dan Hilirisasi Komoditas Jeruk bersama Kabupaten Karo, Simalungun, Pakpak Bharat dan Dairi di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (22/5/2025). Bobby meminta Penanganan Hama Lalat Buah harus dilakukan Secara Masif. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut mengklaim 87,1 persen lahan pertanian jeruk di Kabupaten Karo terkena serangan hama lalat buah.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Hama lalat buah yang mengganggu petani Jeruk di Kabupaten Karo ini mulai meresahkan pada tahun 2014 silam.

Akibatnya bukan hanya harga komoditas yang turun drastis. Tetapi, produksi jeruk di Kabupaten Karo juga mengalami depresiasi sekitar 40-50 persen.

Adanya hama lalat buah ini, membuat para petani Kabupaten Karo enggan menanam jeruk.

Hal itu diketahui Tribun Medan pada saat Rapat Koordinasi (Rakor) produksi dan hilirisasi komuditas jeruk di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (22/5/2025).

Menanggapi hal itu Gubernur Sumut Bobby Nasution menegaskan, pihaknya akan turun langsung untuk melihat dan menangani hama lalat buah tersebhut. 

Penanganan hama lalat buah ini, Kata Bobby Nasution bertujuan untuk untuk mengembalikan kejayaan Jeruk Karo, yang pernah menjadi primadona di Indonesia.

“Langkah pertama kita akan intervensi serangan lalat buah, tetapi tentu kita akan mendata, menyusun teknis penanggulangannya terlebih dahulu," ucapnya.

Untuk itu, kata Bobby penanganan hama lahat harus dilakukan secara masif. 

"Setelah mendapatka penangan yang paling tepat. Kita akan segera sosialisasi kepada petani jeruk Karo, karena ini harus dilakukan serentak dan bersama-sama,” ucapnya.

Dikatakannya, meski jeruk di Kabupaten Kaor mengalami hama lalat buah, produsen jeruk terbesar ke dua tetap dari Sumut.

“Saat ini produsen terbesar jeruk itu Jawa Timur dan Sumut masih nomor dua, bayangkan dengan keadaan kita seperti inipun kita masih nomor dua, kalau kita maksimalkan kita bisa nomor satu, bahkan diperhitungkan secara internasional,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Karo Antonius Ginting mengatakan, pihaknya sangat bersyukur adanya perhatian pemerintah pusat dan Pemprov Sumut menangani hama jeruk

Menurutnya, mengembalikan kejayaan Jeruk Karo adalah mimpi masyarakatnya, yang sampai saat ini belum terwujud.

“Kami sangat bersykur pemerintah pusat, pemerintah provinsi memberikan atensi besar pada masalah ini," ucapnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved