Breaking News

Sumut Terkini

Kepsek Nonaktif SDN 040517 Tigajumpa Sebut Sudah Lakukan Penanganan Awal Cegah Genangan Air

Kondisi genangan air di SDN 040517 Tigajumpa, Kecamatan Barusjahe, yang membuat sang Kepala Sekolah yakni Tanti Nilawati dinonaktifkan

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
KISRUH SEKOLAH BANJIR : Kondisi SDN 040517 Tigajumpa, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo yang acap kali digenangi banjir, Kamis (22/5/2025). Kepsek nonaktif mengaku pihaknya telah melakukan penanganan awal untuk mengatasi genangan air. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Kondisi genangan air di SDN 040517 Tigajumpa, Kecamatan Barusjahe, yang membuat sang Kepala Sekolah yakni Tanti Nilawati dinonaktifkan diketahui telah terjadi beberapa waktu terakhir.

Amatan www.tribun-medan.com, pada saat dipantau langsung ke sekolah yang berada di kawasan Simpang Barusjahe ini terlihat memang genangan airnya sudah surut. 

"Sudah beberapa hati ini memang enggak hujan, jadi enggak ada genangannya," ujar Kepala Sekolah nonaktif Tanti Nilawati, Kamis (22/5/2025). 

Dari pantauan langsung di lokasi, memang kondisi lapangan dimana air yang menggenangi sekolah tersebut tampak lebih rendah dari titik lainnya.

Tak hanya itu, terlihat untuk saluran atau aliran airnya juga masih dilakukan penanganan sementara untuk mengantisipasi air kembali tergenang. 

Berdasarkan keterangan Tanti, selama ini pihaknya memang sudah melakukan penanganan awal dengan membuat saluran air menuju ke drainase yang ada di luar sekolah.

Tak hanya itu, di bagian belakang ruangan yang tepat berada di depan lapangan tersebut juga sudah dibuat saluran air sementara. 

Namun, berdasarkan penuturannya salah satu kendala yang terjadi selama ini air tak hanya datang dari guyuran hujan saja.

Dimana, saluran air yang tidak terlalu maksimal di bagian luar sekolah yang tepat berada di jalan penghubung Kecamatan Barusjahe dengan Kecamatan Tigapanah juga tidak terlalu maksimal. 

"Makanya kalau sudah hujan deras, kita menunggu yang di jalan sana surut dulu baru bisa air dari dalam ini mengalir ke parit," katanya. 

Tak hanya itu, dirinya menjelaskan pihaknya juga sudah sempat berkoordinasi dengan pemerintahan setempat dan melakukan normalisasi drainase di bagian depan sekolah.

Namun, di lapangan diketahui ternyata saluran air tersebut tidak bisa maksimal dinormalisasi karena adanya pipa saluran air. 

"Sudah pernah kami korek paritnya, tapi rupanya di dalamnya itu ada pipa jadi enggak bisa dalam paritnya. Kami takut nanti jadi timbul masalah baru," pungkasnya. 

(mns/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved