Sumut Terkini
PSBI Siap Dilibatkan dalam Program-Program Pembangunan, Terkhusus UMKM, Koperasi, dan Lingkungan
Dalam proses organisasi, PSBI apolitik dan aniaga. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) nantinya, selalu dilaksanakan evaluasi.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Gabungan se-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) & Aceh, Sabtu (17/5/2025).
Rakerwil Gabungan PSBI Sumut & Aceh diselenggarakan di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan.
Ketua Umum PSBI, Dr. Effendi MS Simbolon, dalam Rakerwil Gabungan mengatakan, pada Juli 2025 mendatang, PSBI sudah 18 tahun berdiri. PSBI selalu ingin mendapatkan perhatian pemerintah dalam bentuk diikutsertakan dalam program-program pembangunan.
“PBSI merupakan organisasi yang dibentuk untuk melestarikan warisan nilai-nilai masyarakat adat Batak yang diwariskan leluhur marga Simbolon, dan turut serta memberdayakan anggota dalam mencapai kesejahteraan jasmani dan rohani,” kata Effendi Simbolon.
Dalam proses organisasi, PSBI apolitik dan aniaga. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) nantinya, selalu dilaksanakan evaluasi.
Sementara di Rakerwil, dibahas apa saja hal-hal yang akan dibawa untuk Rakernas.
“Kita organisasi yang taat asas dan undang-undang. Sejak didirikan, didaftarkan ke Kemenkumham, dan ini sudah keempat kalinya,” sebut Effendi.
Effendi menuturkan, program-program pembangunan dari pemerintah yang jadi sorotan PSBI kali ini adalah soal Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta Koperasi.
“Nah, soal UMKM dan Koperasi ini, kita bisa melibatkan para anggota. Tujuannya dapat membantu pemerintah mewujudkan Asta Cita,” ujarnya.
Singgung Soal Kerusakan Alam
Rakerwil Gabungan PSBI Sumut & Aceh turut dihadiri berbagai tamu undangan, salah satunya Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt Dr Victor Tinambunan.
Pada kesempatan itu, Ephorus menyinggung soal kerusakan alam yang terjadi di Tano Batak. Ephorus menyerukan untuk menutup pabrik pulp PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang berlokasi di Kabupaten Toba.
Ephorus menilai keberadaan TPL telah memicu berbagai bentuk krisis sosial dan ekologis, mulai dari rusaknya alam dan keseimbangan ekosistem serta rentetan bencana ekologis.
Menurut Pdt Dr Victor Tinambunan, menjaga dan melestarikan lingkungan Tuhan merupakan tanggung jawab bersama. Pasalnya, ada beberapa pertimbangan, 1 dari 10 ancaman global, krisis ekologis atau perubahan iklim berada diurutan nomor 1.
“Ini ancaman yang sangat mengerikan. Jika tidak ada tindakan untuk ancaman global, maka kita akan menghadapi kiamat prematur,” ucapnya.
| Kantongi Sabu, Seorang Pria Diamankan di Terminal Berastagi |
|
|---|
| Gegara tak ada ASN Minat Jadi Dewan Pengawas PD Pasar Horas, Panitia Seleksi Perpanjang Pendaftaran |
|
|---|
| Buka Indonesia Horse Racing Sumut Cup Seri I Tahun 2025, Bupati Taput Sampaikan Hal Ini |
|
|---|
| Mantan Kadishub Siantar Julham Situmorang Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Pungli Retribusi Parkir |
|
|---|
| Guru SDN 30 Pasar Lapan Manfaatkan Playdough Tingkatkan Literasi Siswa Kelas I |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/RAKERWIL-PSBI-Ketua-Umum-PSBI-Effendi-MS-Simbolon.jpg)