Breaking News

Berita Viral

TERKUAK Gaji Satria Kumbara Pecatan TNI Jadi Pasukan Bayaran Rusia, Kini Curhat Status WNI Dicabut

Kini mantan marinir TNI AL ini turut menyindir negara asalnya yang telah mencabut statusnya sebagai WNI. 

HO
Mantan prajurit marinir TNI AL Serda Satriya Arta Kumbara menjadi perhatian di media sosial. Serda Satriya Arta menjadi pasukan bayaran Rusia untuk perang melawan Ukraina.  

TRIBUN-MEDAN.com - Satria Arta Kumbara menjadi perbincangan setelah sosoknya sebagai pasukan bayaran Rusia viral di media sosial. 

Dia turut memberi respons terkait viral di media sosial. 

Kini mantan marinir TNI AL ini turut menyindir negara asalnya yang telah mencabut statusnya sebagai WNI. 

Lewat akun TikTok miliknya, Satria menyinggung soal status dirinya yang dicabut sebagai WNI.

Padahal dirinya di sana mencari uang.

Kendati begitu, ia menyinggung oknum yang korupsi ratusan triliun namun hidupnya masih enak.

"Ada negara di sebuah planet namex warga negaranya mencari uang di LN dicoret kewarganegaraannya, sedangkan yang korupsi ratusan triliun hidup enak 7 turunan," kata Satria Arta Kumbara, Kamis (15/5/2025).

"Namaku sudah terlalu buruk dimata orang lain dan aku tidak berusaha meyakinkan bahwa aku orang baik," sambungnya.

Mantan prajurit marinir TNI AL Serda Satriya Arta Kumbara menjadi perhatian di media sosial. Serda Satriya Arta menjadi pasukan bayaran Rusia untuk perang melawan Ukraina. 
Mantan prajurit marinir TNI AL Serda Satriya Arta Kumbara menjadi perhatian di media sosial. Serda Satriya Arta menjadi pasukan bayaran Rusia untuk perang melawan Ukraina.  (HO)

Berapa gaji pasukan bayaran Rusia

Panglima Ukraina menyebut bahwa tentara asing yang bertempur untuk Rusia terutama di unit elite atau garis depan, bisa menerima bayaran hingga US$ 40.000 per bulan tergantung posisi dan lokasi penugasan.

Jika diubah ke rupiah kisaran Rp 660.852.268,00.

Namun, media independen The Moscow Times memberikan angka yang berbeda.

Melansir pemberitaan Wartakotalive.com, tentara kontrak biasa di Rusia menerima gaji bulanan sekitar 200.000 rubel.

Setara dengan US$ 2.166 atau sekitar Rp 35 juta (kurs Mei 2025).

Angka ini sekitar 2,4 kali lebih tinggi dari gaji rata-rata pekerja sipil di Rusia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved