Sumut Terkini

14 Hari Operasi, Polda Sumut Tangkap 1.330 Preman Hingga Juru Parkir Liar Dibekingi Ormas

Hasilnya, sebanyak 1.130 orang preman, juru parkir liar dan pelaku kejahatan lainnya ditangkap.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Momen Polda Sumut menggelar konferensi pers penangkapan 1.130 orang preman, juru parkir liar dan pelaku kejahatan lainnya dalam operasi 14 hari belakangan di Polda Sumut, Kamis (15/5/2025). Polda Sumut menyebut operasi ini termasuk operasi anti premanisme. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Kepolisian Daerah Sumatera Utara memamerkan hasil kinerja operasi penyakit masyarakat (Pekat) sekaligus operasi anti premanisme yang dilakukan selama 14 hari, sejak 1 Mei hingga 14 Mei 2025.

Hasilnya, sebanyak 1.130 orang preman, juru parkir liar dan pelaku kejahatan lainnya ditangkap.

Sebagian dari mereka merupakan preman yang terafiliasi atau dibekingi organisasi masyarakat (Ormas).

Wakil Kepolisian Daerah Sumatera Utara Brigjen Rony Samtana Tarigan mengatakan, mereka ditangkap karena meresahkan masyarakat.

Selain itu, mereka yang ditangkap juga mengganggu iklim investasi di Sumatera Utara.

"Kita ketahui, keberadaan mereka meresahkan masyarakat di Sumatra Utara. Juga meresahkan orang-orang yang berinvestasi di Sumatera Utara,"kata Waka Polda Sumut Brigjen Rony Samtana Tarigan, Kamis (15/5/2025).

Dari 1.130 orang yang diamankan, ada 136 kasus dengan total 178 tersangka ditingkatkan ke proses penyidikan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Sedangkan sebanyak 952 orang setelah ditangkap, dibina agar tidak melakukan tindakan serupa.

Brigjen Rony merinci, yang terlibat pungutan liar (Pungli) sebanyak 839 kasus, pemerasan 42 kasus, perbuatan tidak menyenangkan 5 kasus.

Kemudian, ada kasus pengeroyokan yang dilakukan organisasi masyarakat (Ormas) 64 kasus.

Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 ini menyatakan Polda Sumut berkomitmen memberantas premanisme di Sumut.

"Kami berkomitmen menciptakan Sumatera Utara bebas dari premanisme, dan sama-sama bisa diraih. Menyampaikan ke dunia aman investasi di Sumatera Utara."

Di tempat yang sama, Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenkopolkam, Irjen Desman Sujaya Tarigan mengatakan, premanisme di Sumatera Utara menjadi perhatian Kementerian Kordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam) usai mendapat perintah dari Presiden Prabowo Subianto.

Premanisme menjadi pembahasan karena kerap dianggap menjadi penghambat investasi.

"Pada kesempatan ini, awal operasi pekat yang dilakukan Polda Sumatera Utara menyampaikan beberapa kali rapat berkoordinasi menanggulangi premanisme berkedok ormas yang lalu ketertiban, bahkan investasi di Indonesia,"kata Staf Ahli Ideologi dan Konstitusi Kemenkopolkam, Irjen Desman Sujaya Tarigan, Kamis (15/5/2025).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved