Berita Nasional

Kisah Ajudan BJ Habibie, Kaget Dapat Info Presiden Bakal Diracun, Nekat Cicipi Makanan di Dapur

Sehari setelah dilantik, ajudan Presiden saat itu malah mendapatkan info jika Habibie akan diracun. Cerita ini disampaikan oleh mantan ajudan Habibie

ap/istimewa
Presiden BJ Habibie dan PM John Howard bertemu Nusa Dua, Bali, pada 27 April 27 1999, untuk membahas situasi di Timor Timur setelah pada Januari 1999 Presiden Habibie mengumumkan akan memberikan referendum di propinsi ke-27 RI tersebut. 

Namun, sebagai ajudan, Hasanuddin tetap memeriksa sendiri makanan yang dihidangkan ke Habibie.

Bahkan, demi membuktikan ada racun atau tidak, dirinya mencicipi makanan Habibie tersebut.

"Saya cicipi sedikit juga. Mudah-mudahan saja saya tidak keracunan. Saya ini perisai hidup, mau bagaimana? ajudan kan fungsinya seperti itu," jelasnya.

Gangguan keamanan terhadap Habibie ternyata tidak hanya sampai situ saja. Ternyata, kata Hasanuddin, ada informasi penyerangan oleh 'pasukan liar'.

Setelah ada informasi tersebut, Hasanuddin mengatakan anak dari Habibie dijemput dan diantarkan ke Istana Kepresidenan.

"Malam-malam lagi nih, ada informasi 'pasukan liar' sehingga atas perintah para senior, itu putra-putri (Habibie) supaya ngumpul di Istana dan mendapat pengawalan lebih khusus," jelasnya.

"Walaupun putra-putri Pak Habibie (mengatakan) 'ngapain om, kan saya nggak ikut politik?" sambung Hasanuddin.

Tak sampai di situ, Hasanuddin mengatakan ada pasukan lain bernama 'pasukan khusus' yang diisukan akan menyerang langsung kediaman Habibie.

Lantas, dirinya khawatir bahwa kedua pasukan tersebut mencoba menyerang Habibie.

Akhirnya, Hasanuddin pun berinisiatif tidur di depan pintu kamar Habibie demi menjaga sang Presiden dari isu serangan 'pasukan liar'. Dia mengaku tidur dengan beralaskan tikar.

Bahkan, ketika tidur, Hasanuddin sampai masih membawa senjata miliknya yang diletakkan di atas dadanya.

"Ya sudah, ini pintu (kamar) Pak Habibie, saya buka tikar, ya sudah saya pakai bantal dan tidur di sana. Bawa AK."

"Maksud saya kalau ada 'pasukan liar', paling tidak ngelewati saya dulu lah ya," cerita Hasanuddin.

Ternyata, inisiatif Hasanuddin itu tidak diketahui Habibie.

Namun, dia tidak memberitahu ke Habibie bahwa dirinya tidur di depan pintu kamarnya karena ada isu serangan dari 'pasukan liar'.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved