VIDEO
Tembak Remaja Hingga Tewas, KARIR AKBP Oloan Siahaan di Ujung Tanduk, Kompolnas Temukan Bukti Baru
Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan, ada dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan AKBP Oloan Siahaan ketika menembak korban.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Satia
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyampaikan hasil sementara investigasi tewasnya remaja bernama Muhammad Syuhada (15) yang diduga tertembak Kapolres Pelabuhan Belawan nonaktif AKBP Oloan Siahaan.
Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan, ada dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan AKBP Oloan Siahaan ketika menembak korban.
Kompolnas melihat level ancaman yang dihadapi Kapolres hingga akhirnya merespon ancaman sampai menembak korban.
Anam mengutarakan, apakah penembakan dilakukan karena posisi korban yang diduga pelaku tawuran sudah sangat dekat, atau justru korban masih jauh, tapi AKBP Oloan langsung menembak.
"Misalnya, ringnya itu 1 sampai 10, apakah ancamannya level 10 atau ancamannya baru di level 5 dan tindakannya setara 10, kita belum mengetahui. Tetapi, yang dugaan kuatnya adalah, memang membaca ancamannya yang dibaca pak Kapolres, dugaannya menyalahi Standar Operasional (SOP) yang ada,"kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam, di Polda Sumut, Jumat (8/5/2025)
Sejak melakukan penelusuran sejak hari Selasa 6 Mei lalu, Kompolnas telah mengumpulkan keterangan, maupun saksi.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa di lokasi kejadian penembakan yang dilakukan Kapolres memang ada tawuran antar kelompok menggunakan senjata tajam.
Bahkan, mereka menemukan kalau mobil milik petugas jalan tol Belawan, Medan Tanjung Morawa (Belmera) kacanya pecah akibat dilempar pelaku tawuran.
Selain itu, ada bukti digital kalau tawuran bukan hanya berlangsung di 1 lokasi.
"Sebelum peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Kapolres, beberapa menit sebelumnya mobil dari petugas jasa marga melintas dan juga mengalami tenaga kekerasan. Kaca mobilnya pecah di titik-titik yang kurang lebih sama dengan lokasi penembakan,"ungkapnya.
Kompolnas menyatakan masih menelusuri apakah lokasi kejadian penembakan, lokasi mobil jasa marga dilempar batu dan bukti digital kelompok tawuran merupakan lokasi yang sama atau tidak dengan tempat penembakan.
Mereka pun menyerahkan sepenuhnya kepada Bidang Laboratorium Forensik yang menangani bukti digital atau rekaman cctv untuk mencocokkannya.
"Detail peristiwanya soal penembakan ini direkam digitalnya tidak bisa diurai dengan jelas dengan mata telanjang harus diurai dengan laboratorium forensik. Makanya kami tunggu itu hasil dari laboratorium forensiknya."
Selain menelusuri peristiwa penembakan, Choirul Anam menemukan kalau persoalan tawuran antar kelompok di Belawan merupakan permasalahan sosial.
Kemudian, persoalan peredaran narkoba di wilayah tersebut juga diduga menjadi salah satu faktor.
| Anggota DPRD datangi RSUD Tanjungbalai, Klarifikasi Kasus Dugaan Pemukulan |
|
|---|
| Gawat! Ngaku Anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan, Pria Palak Penjaga Kedai Aceh di Tembung |
|
|---|
| Mahasiswa Protes Penyegelan Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien oleh Ahli Waris |
|
|---|
| Ahli Waris Segel Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien, Klaim Tanah Milik Keluarga |
|
|---|
| Seorang Pendaki Gunung Sibayak Alami Hipotermia, Ranger: Cuaca Buruk! |
|
|---|