Sumut Terkini

Seruan Ephorus HKBP Tutup TPL, Delima Silalahi: Memecah Kebekuan Gereja dalam Dua Dekade

Menurutnya, seruan terbuka pemimpin Gereja HKBP terkait tutup TPL sudah ditunggu  banyak pihak.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Seorang aktivis lingkungan, tergabung dalam KSPPM Parapat, Delima Silalahi menanggapi seruan Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan soal tutup TPL.

Menurutnya, seruan terbuka pemimpin Gereja HKBP terkait tutup TPL sudah ditunggu  banyak pihak.

"Seperti memecah kebekuan sikap gereja selama ini terhadap kehadiran perusahaan perusak lingkungan di Tano Batak tersebut," ujar Delima Silalahi, Jumat (9/5/2025).

"Sebagai gereja protestan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, sikap HKBP menjadi penting dalam berbagai persoalan penting yang terjadi terhadap manusia dan lingkungan," terangnya.

Menurutnya, peran gereja tidak hanya memberitakan surga di atas mimbar, tapi bagaimana mewujudkan surga di dunia.

"Satu diantaranya adalah terus membangun relasi yang utuh antara manusia dengan sesamanya dan juga seluruh ciptaan Tuhan," lanjutnya.

"Kehadiran Indorayon yang sekarang menjadi TPL, sudah lama menjadi polemik di Tano Batak, namun gereja selama hampir dua puluh tahun terakhir seperti alpa bersuara secara institusi terhadap kehadiran perusahaan ini," sambungnya.

Ia sampaikan, HKBP selama ini terkesan bermain “aman” terhadap perusahaan milik Sukanto Tanoto tersebut.

"Walau ada penolakan-penolakan selama ini tidak bersifat institusional, namun lebih kepada individu," lanjutnya.

"Sehingga statement ini menggelinding dengan cepat dan memberi harapan baru bagi perbaikan Tano Batak ke depan tanpa keberadaan TPL," tuturnya.

Ia terangkan, gereja akhirnya menunjukkan keberpihakan yang nyata kepada kelompok-kelompok yang terpinggirkan dan yang dirampas haknya.

"Gereja menyatakan 'perang' bagi siapapun yang merusak keutuhan ciptaan dalam hal ini memporak-porandakan Tano Batak," lanjutnya.

"Ompui Ephorus tentu sadar akan tantangan yang akan terjadi setelah statement terbuka ini menggelinding begitu cepat dan mendapat ragam komentar," lanjutnya.

"Tapi dukungan semua pihak dan kebersamaan masyarakat Batak dan masyarakat umum lainnya mewujudkan bumi sebagai rumah aman dan nyaman bagi kita semua akan menghalau tantangan tersebut," sambungnya.

Sebelumnya, Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan melalui akun media sosialnya meminta agar PT TPL ditutup. Ungkapan yang ia tuliskan memuat beberapa hal.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved