Breaking News

Berita Viral

Wanita Ini Minta Tes DNA karena Anak yang Hilang Mirip dengan Putrinya, Malah Dilaporkan ke Polisi

Seorang wanita menimbulkan kehebohan di medsos setelah mengklaim bahwa seorang anak perempuan yang viral karena tersesat sangat mirip dengan putrinya.

EVA.VN
TES DNA: Wanita ini dilaporkan ke polisi usai tuntut tes DNA anak hilang yang mirip dengan putrinya, Kamis (8/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita menimbulkan kehebohan di media sosial setelah mengklaim bahwa seorang anak perempuan yang viral karena tersesat sangat mirip dengan putrinya.

Ia menduga telah terjadi penyalahgunaan embrio miliknya yang disimpan di rumah sakit, dan meminta tes DNA untuk membuktikan kemungkinan hubungan darah.

Namun, alih-alih mendapat kejelasan, wanita tersebut justru dilaporkan oleh keluarga anak tersebut ke pihak berwenang karena dianggap telah melecehkan privasi mereka.

Dikutip dari Eva.vn Kamis (8/5/2025), peristiwa ini bermula pada 13 Agustus 2024, ketika sebuah video menunjukkan seorang gadis kecil yang tersesat di stasiun kereta bawah tanah di Shanghai menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, sang anak terlihat kebingungan sebelum akhirnya dibantu oleh warga sekitar. Video itu kemudian menarik perhatian publik, termasuk seorang wanita bernama Wang.

Setelah menonton video tersebut, Wang merasa bahwa gadis kecil tersebut sangat mirip dengan putrinya yang kini berusia empat tahun, anak yang ia lahirkan melalui prosedur fertilisasi in vitro (IVF).

Kecurigaan Wang semakin kuat karena ia mengetahui bahwa embrio beku miliknya masih disimpan di rumah sakit tempat ia menjalani inseminasi buatan.

Ia pun menduga telah terjadi pelanggaran prosedur medis yang memungkinkan penggunaan ilegal embrio tersebut.

Wang kemudian mengunggah video pencarian gadis kecil itu ke media sosial dan menghubungi keluarganya untuk meminta tes DNA.

Pada 15 Agustus, ia bahkan mendatangi kantor polisi untuk menanyakan identitas dan keberadaan keluarga anak tersebut. Namun, permintaannya ditolak karena alasan privasi dan kurangnya bukti.

Menurut pernyataannya, Wang mengklaim tidak memiliki niat buruk dan hanya ingin mencari kebenaran.

Ia bahkan menyatakan kesediaannya untuk melakukan tes DNA jika pihak keluarga mengizinkan. Namun, tindakan Wang justru memicu kemarahan keluarga anak tersebut.

Pada 18 Agustus, keluarga anak itu memberikan klarifikasi di media sosial. Mereka menyatakan bahwa putri mereka lahir secara alami dan saat ini berusia dua setengah tahun.

Mereka menegaskan bahwa anak mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan embrio milik orang lain.

Keesokan harinya, pada 19 Agustus 2024 pukul 06.00 pagi, keluarga anak tersebut resmi melaporkan Wang ke kepolisian Shanghai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved