Sumut Terkini
5 Perusahaan Bangkrut di Kota Tebingtinggi, Wajah Bisnis Kota Lemang Memprihatinkan
Hal ini sangat ia prihatinkan lantaran lima perusahaan penanam modal gulung tikar akhir tahun 2024.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Sebanyak lima perusahaan swasta yang sempat beroperasional beberapa dekade di Kota Tebingtinggi dilaporkan sudah tak lagi beraktivitas sejak akhir 2024.
Hal ini pun merusak wajah investasi dan bisnis di Kota Lemang, julukan Kota Tebingtinggi.
Lima perusahaan yang tutup di akhir Tahun 2024 dengan sumber data sistem OSS RBA pelaku usaha non UMK dan UMK kota Tebingtinggi yakni : PT Batang Hari Tebing Pratama yang bergerak pada usaha industri karet remah; PT Adei Crumb Rubber Industry bergerak pada sektor usaha industri karet remah.
Kedua perusahaan karet ini dikenal dengan serapan tenaga kerja yang relatif banyak.
Kemudian ada PT Agung Beton Persada Utama yang bergerak pada usaha industri mortar beton siap pakai; PT Bangun Sarana Sinergi usaha konstruksi, dan PT Tiga Berkawan Mandiri usaha konstruksi.
Dua perusahaan terakhir bergerak pada sektor konstruksi dan pembangunan.
Terkait kondisi ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi, Zahidin SPd yang dikonfirmasi oleh reporter Tribun Medan.com pada Kamis (8/5/2025) menyarankan untuk menanyakan hal ini kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Amris Siahaan.
"Silakan ditanyakan aja ke Kadis DPMPTSP, ya Pak," kata Zahidin dari sambungan WhatsApp.
Apa yang terjadi pada dunia usaha di Kota Tebingtinggi ini pun turut dikhawatirkan Ratama Saragih, pengamat kebijakan publik dan jejaring Ombudsman Sumut.
Hal ini sangat ia prihatinkan lantaran lima perusahaan penanam modal gulung tikar akhir tahun 2024.
"Ini membuktikan betapa lesunya iklim usaha, ekonomi dan investasi sehingga perusahaan dimaksud tutup yang tadinya bisa menampung tenaga kerja kini harus gulung tikar. Akibatnya jumlah pengangguran Kota Tebing Tinggi pun semakin bertambah tentunya," katanya.
Penyandang sertifikat “Survey Pengukuran Indikator Kinerja Dan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) BPK RI Tahun 2024” ini menyebut bahwa realisasi investasi Kota Lemang selama tahun 2022 sampai 2024 masih sangatlah jauh dari ekspektasi baik dari Target yang akan dicapai maupun realisasi dari target.
"Pemko Tebingtinggi harus segera mengambil langkah dan kebijakan untuk menarik Investor luar guna menanamkan modalnya di kota Lemang ini," katanya.
"Jangan hanya janji politik semata, padahal jika dilihat dari aset Pemko baik gedung dan tanah sangatlah mendukung untuk menarik Investor. Kreatifitas pemerintahan dalam mengerek investor dan meningkatkan ekonomi kerakyatan perlu ditingkatkan," katanya.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
| Warga Miskin di Deli Serdang Bingung Setelah Disuruh Mundur jadi PKH |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/KANTOR-WALI-KOTA-TEBINGTINGGI-Pemko-Tebingtinggi-diminta-meningkatkan.jpg)