Sumut Terkini

Gubernur Sumut Bobby Nasution Sebut Semburan Lumpur Panas di Madina karena Fenomena Alam

Gubernur Sumatera Utara mengatakan,  semburan lumpur panas di Madina bukan disebabkan faktor  ulah manusia. Melainkan faktor alam. 

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
LUMPUR PANAS: Gubernur Sumut Bobby Nasution saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (7/5/2025). Gubsu Bobby memastikan semburan lumpur panas yang viral di Madina karena faktor alam. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Gubernur Sumatera Utara mengatakan,  semburan lumpur panas di Madina bukan disebabkan faktor  ulah manusia. Melainkan faktor alam. 

Dijelaskan Bobby Nasution, hal itu diketahui berdasarkam hasil penelitian pihak Kementerian dan Dirjen ESDM. 

Bobby Nasution menjelaskan,semburan lumpur panas  itu terjadi karena hasil retakan dan menandakan masih ada potensi gas yang ada dalam tanah tersebut. 

"Sudah, kemarin kita sudah berdiskusi dengan Dirjen dan Menteri ESDM. Dari hasil penelitian mereka, itu bukan karena ulah manusia atau sebuah perusahaan melainkan disebabkan karena fenomena alam," ucapnya usai rapat koordinasi  pengelolaan Pertanahan dan Tata Ruang bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (7/5/2025). 

Namun, untuk ganti rugi  lahan warga yang berdampak semburan lumpur panas, pihaknya harus berdiskusi lebih lanjut dengan Bupati Madina Saipullah 

"Belum (ganti rugi) tapi nanti saya sama pak bupati Madina akan pelajari lebih lanjut terkait ganti rugi. Kami belum bisa banyak statement tentang itu," ucapnya.

Namun menurutnya, terkait ganti rugi ini pihaknya baru bisa mengadakan apabila  karena ulah manusia ataupun perusahaan.

"Untuk ganti rugi belum sempat ada bahas ke sana ya. Karena ini alam. Kecuali  karena kejadiannnya, efek dari pembangunan, efek dari kegiatan  suatu perusahaan, atau apa. Tapi kalau alam bukan ganti rugi namanya," jelasnya. 

Screenshot video yang menunjukkan semburan lumpur panas di Kabupaten Madina, Sumut, Senin (28/4/2025). Warga khawatir, sebab semburan lumpur panas itu semakin meluas hingga ke ladang tempat mereka mencari nafkah
Screenshot video yang menunjukkan semburan lumpur panas di Kabupaten Madina, Sumut, Senin (28/4/2025). Warga khawatir, sebab semburan lumpur panas itu semakin meluas hingga ke ladang tempat mereka mencari nafkah (Tiktok Ompunglomok)

Diberitakan sebelumnya, video yang Menunjukkan fenomena semburan lumpur panas di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Penyambungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumut, viral di sosial Media.

Dalam video beredar yang tribun Lihat di media sosial tiktok @ompunglomok disebut semburan itu terjadi di sekitar lokasi pengeboran oleh salah satu perusahaan.

Selain itu, terlihat adanya gelembung-gelembung yang keluar di lumpur panas itu. Tempat itu seperti ditutupi kabut, yang menandakan lokasi tersebut cukup panas.

“Beberapa titik air panas lumpur di Desa Roburan Dolok muncul di perkebunan masyarakat, tidak jauh dari lokasi pengeboran perusahaan geothermal/PT SMGP,” tulis narasi dalam video yang Tribun Medan lihat, Senin (28/4/2025).

Dari video viral itu dikatakan, jumlah titik semburan terus bertambah dan merambah ke perkebunan masyarakat. Akibatnya, lahan masyarakat tidak bisa dimanfaatkan.

"Masyarakat semakin khawatir, karena lokasi air panas ini bermunculan dan bertambah luas. Sehingga kebunnya tidak bisa dimanfaatkan untuk mata pencaharian mereka," tulisan dalam video viral itu.

Terkait hal ini, organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) turut merespons. Kata mereka, hasil investigasi mereka, salah satunya dengan bertanya ke masyarakat bahwa insiden air panas dan lumpur sudah muncul selama dua tahun.

Direktur Walhi Sumut Rianda Purba mendesak, agar pemerintah baik di pusat maupun di daerah segera menghentikan pelanggaran HAM yang terjadi.

“Stakeholder/instansi terkait untuk segera menghentikan aktivitas dan mencabut izin PT SMGP. Aparat Penegak Hukum segera mengusut, memproses, dan mengadili pengurus/pelaksana PT SMGP yang memiliki peran dalam Pelanggaran HAM tersebut dan segera mengusut tuntas pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penyusunan AMDAL dan penerbitan izin PT SMGP,” tegasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, pihak PT SMGP membantah bahwa semburan tersebut dari operasi perusahaan mereka.

Coorporate Communication Manager PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) Agung Iswara mengatakan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi manifestasi yang ditampilkan dalam video viral itu pada Rabu, (23/4/2025) beberapa waktu lalu. 

"Hasilnya menunjukkan bahwa titik manifestasi tersebut berada di lokasi lain di Desa Roburan Dolok dan tidak berada di area sumur Pad-E PT SMGP,” ucapnya.

Dikatakannya, Sementara manifestasi yang berada di sekitar area Pad-E merupakan fenomena alamiah yang telah terpantau sejak tahun 2021

"Manifestasi ini tidak memiliki hubungan langsung dengan sumur-sumur pada Wellpad E," tegasnya. 

Diterangkannya, Sumur-sumur tersebut telah dibor sejak tahun 2017 dan hingga saat ini belum pernah berhasil mengalirkan uap ataupun fluida panas bumi dengan tekanan kepala sumur 0 Barg atau tidak bertekanan.

"Saat ini tidak ada aktivitas produksi, sehingga sumur-sumur tersebut tidak berkaitan dengan fenomena manifestasi yang dilaporkan,” jelasnya.

Agung menuturkan, semburan lumpur tersebut merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi di wilayah panas bumi.

“Manifestasi seperti ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di wilayah dengan potensi panas bumi, sebagai hasil interaksi antara air tanah dan batuan panas di bawah permukaan,” kata dia.

Dijelaskannya, manifestasi ini pun sudah dikenal masyarakat sejak lama. 

“Berbagai manifestasi serupa bahkan telah dikenal masyarakat sekitar sejak lama, jauh sebelum adanya kegiatan eksplorasi oleh PT SMGP,” ucapnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved