Berita Medan
Diduga dr. Rizky Adriansyah Dipecat karena Polemik Kolegium, Ini Tanggapan Rumah Sakit
Dokter yang telah bertugas sejak 2012 ini menyatakan keberatan atas keputusan tersebut
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Kontrak kerjasama antara dr. Rizky Adriansyah, Sp.A(K) dengan Rumah Sakit (RS) Adam Malik diakhiri oleh pihak rumah sakit yang tertuang dalam surat pemberitahuan nomor KP.05.06/D.XXVIII.2.2.1/2321/2025.
Dokter yang telah bertugas sejak 2012 ini menyatakan keberatan atas keputusan tersebut, sementara RS Adam Malik menegaskan bahwa langkah ini diambil setelah evaluasi internal.
Dalam pernyataannya, dr. Rizky mengaku bingung dengan pemutusan kontrak mendadak.
"Hubungan saya dengan RS Adam Malik baik-baik saja. Rabu sebelumnya masih diskusi lancar dengan direktur," ujarnya, kepada Tribun Medan, Selasa (6/5/2025).
Keputusan tersebut, dr Rizky mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebabnya, ia menduga pemecatan ini terkait aktivitas protes sebelumnya, langkah itu berkaitan dengan sikap IDAI yang menolak rencana pengambilalihan kolegium oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Persoalan saya diberhentikan sebenarnya akibat saya bersuara. Pembungkaman seperti ini sudah tidak zamannya. Kita dilarang mengenakan pita hitam dirumah sakit, kita kenakan baju hitam," tegasnya.
Ia juga membantah isu pelanggaran disiplin yang beredar di media. "Selama bertugas, tidak pernah ada tindakan disiplin yang saya terima."
Status dr. Rizky sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) non-Kemenkes dari Kementerian Pendidikan turut memengaruhi hubungan kerjanya dengan RS Adam Malik, yang bersifat mitra.
Ia berencana memperjuangkan kasus ini melalui organisasi profesi.
Pernyataan Pihak Rumah Sakit
Rosario Dorothy Simanjuntak, Manajer Hukum dan Humas RS Adam Malik, menjelaskan bahwa pengakhiran kerjasama dilakukan setelah serangkaian evaluasi periodik.
"Kami memutuskan dengan berbagai pertimbangan dan mengembalikan dr. Rizky ke unit kerjanya sebagai ASN," jelasnya.
RS Adam Malik memastikan layanan pasien tidak terganggu karena masih ada dokter spesialis anak lainnya. "Kami berterima kasih atas kontribusi dr. Rizky selama ini," tambah Rosario.
Kasus ini memantik pertanyaan publik, terutama soal transparansi keputusan Kemenkes.
dr. Rizky berharap ada dialog terbuka dengan Kemenkes dan manajemen RS. "Jangan hanya saling serang lewat media," tandasnya.
| Kapolrestabes Medan Ungkap Kronologi Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu: Pelaku Sakit Hati |
|
|---|
| Gojek Hadirkan Hemat Setiap Hari di Medan, Tarif Mulai Rp 6.000 |
|
|---|
| Luka yang Menyalakan Panggung, Kisah Desy Qobra Guru, Jadikan Teater sebagai Rumah |
|
|---|
| Wali Kota Rico Edukasi Tanggap Gempa Sejak Usia Dini: Indonesia di Ring of Fire |
|
|---|
| Evaluasi PAD, Wali Kota Soroti Kinerja Kadis Perkim dan Pajak Mamin, Hiburan, PBB |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/rs-adam-malik-medan.jpg)