Berita Viral

SETELAH Anak Nakal, Kini Dedi Mulyadi Rencanakan Siswa Gemulai Masuk Barak Militer: Biar Tegap

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berencana mengirimkan siswa-siswa gemulai ke barak militer.

Instagram/dedimulyadi71
PENDIDIKAN MILITER - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sedang bersama orang tua yang anaknya ikut pendidikan militer, disadur pada Kamis (1/5/2025). Orang tua sang siswa curhat ke Dedi Mulyadi. (Instagram/dedimulyadi71) 

Sudah tiga hari, suasana barak militer Resimen Armed 1 Sthira Yudha Purwakarta Jawa Barat tampak berbeda. 

Bukan derap pasukan yang terdengar, tapi lantunan doa dan semangat pelajar yang tengah menjalani hari ketiga pembinaan pendidikan karakter, Sabtu (3/5/2025).

Sebanyak 39 pelajar SMP ditempa mental, spiritual, dan fisik melalui berbagai materi pembinaan. 

Dimulai sejak fajar menyingsing, mereka melaksanakan salat Subuh berjamaah, lalu berlanjut dengan materi kerohanian yang menyentuh sisi batin. 

Setelahnya, fisik mereka diuji dengan olahraga pagi, sebelum menerima pelajaran tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.

Tak hanya itu, dilihat Tribunjabar.id (Tribunnews.com Network) sejak pukul 10.00 WIB, para pelajar juga mendapatkan pelajaran penting soal budi pekerti dan etika, yang disampaikan langsung oleh anggota TNI. 

Suasana kelas terasa khidmat, para siswa duduk rapi, menyimak dengan penuh perhatian.

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, atau yang akrab disapa Om Zein, menegaskan pentingnya peran TNI dan Polri dalam membantu menangani permasalahan remaja di lingkungan masyarakat. 

Melalui peran aktif Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ia yakin pembinaan seperti ini dapat memberi perubahan nyata bagi generasi muda.

"Alhamdulillah, tidak ada pelajar yang kabur. Awalnya memang ada 40 pelajar yang direkomendasikan, namun satu di antaranya memutuskan mundur karena sudah berjanji akan berubah dan berperilaku baik," unjar Om Zein kepada wartawan di lokasi, Sabtu (3/5/2025).

Ia mengatakan, pada hari ketiga ini, sudah ada sejumlah perubahan positif bagi para anak.

Mulai sudah terbiasa dengan bangun pagi hingga fokus untuk belajar.

"Di hari ketiga ini memang anak-anak sudah menunjukan berbagai hal positif yah, mereka sudah biasa bangun pagi, kemudian ikut salat berjamaah. Terus bisa dilihat mereka juga ikut baris-beberasi dengan rapih juga," ujarnya.

Ia menyebutkan, pembinaan ini dirancang bukan sebagai hukuman, tapi sebagai bekal hidup. 

Para pelajar akan terus menerima berbagai materi dari sejumlah unsur, semua bertujuan membentuk karakter kuat, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved