Konflik Israel Palestina

Kondisi Gaza Hari Ini, Bencana Kelaparan di Depan Mata, Sudah 3 Bulan Israel Blokir Bantuan

Selama hampir tiga bulan ini, pasukan Israel memblokade bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Jalur Gaza.

Istimewa
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikuasai Pasukan Militer Israel 

Sekantong tepung terigu kini harganya setara dengan $100 atau setara dengan Rp1,6 juta.

Kasus kekurangan gizi akut pada anak juga meningkat pesat, salah satu tanda pasti akan datangnya bencana kelaparan.

Hampir 3.700 anak didiagnosis kurang gizi bulan lalu, meningkat 82 persen dari Februari, menurut PBB.

Organisasi-organisasi bantuan yang pernah menjadi jawaban atas krisis pangan yang telah melanda Gaza selama perang hampir 19 bulan ini, kini juga kehabisan jawaban.

Berdiri di gudang kosong, koordinator darurat WFP di Gaza Yasmin Maydhane mengatakan persediaan organisasinya telah “habis”.

"Kita sekarang berada dalam posisi di mana lebih dari 400.000 orang yang menerima bantuan dari dapur umum kami – yang merupakan satu-satunya sumber penghidupan bagi masyarakat – justru mengalami kesulitan," katanya.

Jika Israel mau membuka gerbang menuju Gaza, WFP mengatakan siap untuk menyalurkan bantuan yang cukup ke Gaza untuk memberi makan seluruh penduduk hingga dua bulan.

UNRWA, badan utama PBB yang mendukung warga Palestina, mengatakan memiliki hampir 3.000 truk berisi bantuan yang menunggu untuk menyeberang ke Gaza.

Keduanya membutuhkan Israel untuk mencabut blokadenya agar bantuan tersebut dapat masuk.

Sementara kondisi di Gaza memburuk, Israel sejauh ini belum memberikan indikasi apa pun bahwa mereka berencana melakukan tindakan apa pun untuk mencegah kelaparan parah.

Eropa Desak Israel Buka Blokade

Negara-negara di Eropa – termasuk Prancis, Jerman, dan Inggris – kini telah mengeluarkan desakan kepada Israel untuk segera membuka blokade.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy menegaskan kembali kekhawatirannya mengenai blokade Israel terhadap pengiriman bantuan.

"Blokade yang dilakukan Israel saat ini terhadap bantuan yang diperlukan ke Gaza sangat mengerikan.

"Penderitaannya sangat parah. Kebutuhannya sangat besar. Hilangnya nyawa sangat ekstrem," kata Lammy, dikutip dari Anadolu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved