Berita Viral
AWAL Mula Hubungan Dedi Mulyadi dan GRIB Jaya Memanas, Hercules Singgung Puluhan Ribu Anggota Turun
Hercules pun menyarankan agar Dedi merangkul ormas untuk membangun sinergi positif demi kepentingan masyarakat Jawa Barat.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah awal mula hubungan Dedi Mulyadi dan GRIB Jaya memanas.
Hercules menyinggung puluhan ribu anggota turun ke gedung sate.
Organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya tengah menjadi sorotan usai bersinggungan dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Baca juga: Sumatera Utara Berpotensi Alami Musim Kemarau 2025, Ini yang Mesti Diwaspadai
Gebrakan baru Dedi Mulyadi yang ingin membentuk Satgas Pemberantasan Premanisme diduga menjadi awal hubungan keduanya memanas.
Awalnya Ketua DPD GRIB Jaya Jabar, Gabryel Alexander mengkritik pedas langkah Dedi Mulyadi tersebut.
Hingga Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules, ikut merasa geram dengan sikap Dedi Muladi.
Ia mengancam akan menggeruduk Gedung Sate dengan mengerahkan 50.000 anggotanya.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Tewasnya 2 Bocah di Bengkulu, Terungkap Pelaku Beli Sendiri Kapur Barus
Berikut selengkapnya akar masalah hubungan panas antara Dedi Mulyadi dengan GRIB Jaya, dirangkum Tribunnews.com, Kamis (1/5/2025):
Berawal dari Satgas Pemberantasan Premanisme
Semua bermula saat Dedi Mulyadi menginstruksikan pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme di 27 daerah di Jawa Barat pada Kamis (27/3/2025) lalu.
Satgas dibentuk untuk melindungi masyarakat dari berbagai aksi premanisme yang mengintimidasi dan merugikan ekonomi. Beberapa area yang jadi fokus satgas adalah premanisme jalanan, pasar, dan industri.
"Satgas bertujuan melindungi petani, pedagang, guru, pengusaha. Semua harus dilindungi dari premanisme," ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari jabarprov.go.id.
Politikus Partai Gerindra itu menuturkan, sektor industri menjadi salah satu yang paling terdampak aksi premanisme, seperti pungli, baik kepada pengusaha maupun pekerja, serta gangguan operasional dan distribusi barang.
"Kalau ini dibiarkan akan menurunkan daya saing Jabar sebagai pusat investasi nasional dan berdampak pada hilangnya lapangan pekerjaan masyarakat," ujar dia.
Dedi Mulyadi meminta Satgas bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku, tidak tebang pilih, namun tetap humanis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/mulyadi-hercules-tribunmedan.jpg)