Breaking News

Berita Viral

Akal Bulus Joko yang Habisi Nyawa Kekasihnya di Wonogiri, Jasad Dicor agar Tak Bau, Ini Motifnya

Setelah lapisan cor itu kita menemukan tas korban. Di dalam tas itu berisi KTP, kartu ATM dan kartu identitas lainnya yang menunjukkan milik korban

Tiktok @singa_fiyah
MAYAT DICOR - Kolase foto Joko (kanan), pelaku pembunuhan Dwi Hastuti (kiri). Mayat Dwi Hastuti dikubur dan dicor (tengah) di belakang rumah ayah pelaku di Wonogiri. (Tiktok @singa_fiyah) 

TRIBUN-MEDAN.com - Dwi Hastuti (48), warga Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang dilaporkan hilang sejak Februari 2025, ditemukan terkubur di belakang rumah warga di Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kamis (1/5/2025).

Penemuan ini dilakukan setelah penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo, menjelaskan saat penggalian, pihaknya menemukan tas berisi identitas korban.

"Setelah lapisan cor itu kita menemukan tas korban. Di dalam tas itu berisi KTP, kartu ATM dan kartu identitas lainnya yang menunjukkan milik korban," kata dia, Jumat (2/5/2025).

Dwi Hastuti ditemukan dalam kondisi tubuh cenderung utuh, dibungkus dengan plastik dan kain jarik.

Pelaku yang diketahui berinisial J (34), mengubur jasad korban dalam liang sedalam kurang lebih 1 meter dan mengecor liang tersebut untuk menghilangkan bau.

Dugaan motif pembunuhan ini terkait dengan masalah asmara.

Menurut pengakuan J, Dwi Hastuti meminta untuk dinikahi.

Pelaku yang sudah memiliki keluarga, akhirnya memiutuskan untuk menghabisi korban.

Selain itu, pelaku memiliki utang Rp15 juta kepada korban.

"Motifnya dia itu ngejar saya ingin dinikahi, saya tidak mau karena saya sudah punya anak istri. Motif lain saya punya pinjaman Rp 15 juta," kata J.

Pelaku mengaku membunuh korban dengan cara dicekik dan dibekap.

Dalam aksinya membunuh hingga mengubur korban, ia lakukan seorang diri.

"Saya cekik dari belakang. Setelah (korban meninggal) dikubur di belakang rumah, saya kubur dengan tanah, saya cor biar tidak bau. Tidak ada yang membantu, saya sendiri," ujar J.

Iptu Agung Sadewo menambahkan, korban terakhir terlihat oleh keluarganya pada 11 Febuari 2025. Pada hari yang sama, korban dibunuh oleh pelaku di rumah orang tua pelaku.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved