Sumut Terkini
Jembatan yang Roboh di Nias Barat Belum Dibangun, Anak-anak Pergi Sekolah Naik Perahu
Jembatan Penghubung Tiga Kabupaten di Nias Barat yang roboh dan sempat di tinjau Gubernur Sumut Bobby Nasution belum juga dibangun kembali, Selasa (29
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Jembatan Penghubung Tiga Kabupaten di Nias Barat yang roboh dan sempat di tinjau Gubernur Sumut Bobby Nasution belum juga dibangun kembali, Selasa (29/4/2025).
Bupati Nias Selatan Ellyunus Waruwu mengatakan, akibat jembatan penghubung yang tak kunjung diperbaiki, warga setempat memilih menggunakan transportasi perahu, untuk menyebrangi sungai Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe.
Bukan hanya warga, kata Ell, bahkan anak-anak sekolah juga lebih memilih berangkat ke sekolah menyebrangi sungai dengan perahu dibanding melewati jalan alternatif yang disediakan.
Diterangkannya, meski ada jalan alternatif, khususnya anak-anak sekolah lebih memilih menyebrangi sungai. Sebab, jalan alternatif yang disediakan cukup rusak parah.
"Belum ada pembangunan yang dikerjakan (jembatan rusak) karena kemarin yang mau mengerjakan pihak Pemprov, makanya kita masih menunggu," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Selasa (29/4/2025).
Ell menjelaskan, banyaknya warga dan anak-anak sekolah yang lebih memilih menggunakan perahu, maka dari itu, pihaknya menurunkan tim untuk menyediakan perahu dan membantu warga menyebrangi sungai.
"Sejauh ini, kata Provinsi, masih tahap perencanaan pembangunan. Namun kita dapat bantuan dari Gubernur dua perahu karet dan dari Kodim satu perahu karet. Karena saat ini banyak faktor yang membuat warga enggan melintasi jalan alternatif, maka kita menurunkan tim untuk membantu anak-anak sekolah menyebrangi sungai,"jelasnya.
Menurutnya, ada dua sekolah di dekat jembatan yang rubuh tersebut. Jika mereka ke sekolah melewati jalur alternatif maka mereka harus menempuh jarak waktu yang lebih lama.
"Makanya itu, anak-anak sekolah lebih memilih naik perahu karet. Jadi tim kita bantu mereka menyebrangi sungai dengan perahu karet itu," ucapnya
Dikatakannya, kerusakan jalan alternatif yang disediakan pihaknya cukup parah. Belum lagi, jarak perjalanan warga semakin jauh.
"Jalan alternatif itukan jauh jaraknya. Saat ini jalan alternatif itu masih rusak berat dan sulit dilintasi kendaraan. Inilah kita sedang berkoordinasi dengan pak gub, karena itu butuh perbaikan. Hanya saja semua masih dalam tahap perencanaan pembangunan," jelasnya.
Jika pembangunan jembatan penghubung masih lama, maka Ell berencana akan menyewa perahu untuk dioperasionalkan dan menggaji pemilik kapal, agar kapal tersebut tetap beroperasional dan membantu warga khususnya anak-anak sekolah.
"Sekolah mereka itu merata, diseberang jembatan itu. Inilah kita lihat bagaimana. Karena belakangan banyak warga yang akhirnya memilih membuat perahu. Ada rencana untuk kami sewa dan gaji pemilik kapal," ucapnya.
Diterangkannya, hanya saja pihaknya harus melihat kembali anggaran yang diberikan untuk kabupaten Nias Barat.
"Kita lihat dulu kondisi kemampuan keuangan kita. Rencana kita akan sewa 5-6 unit perahu. Itu akan kita operasionalkan secara resmi. Nanti ada masyarakat atau pemilik kapal yang akan kita upah," ucapnya.
Berdasarkan informasi dari Pemprov, kata Ell saat ini Dinas PUPR masih melakukan perencanaan pembangunan.
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
| Warga Miskin di Deli Serdang Bingung Setelah Disuruh Mundur jadi PKH |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Gubernur-Sumatera-Utara-Bobby-Nasution-saat-meninjau-jembatan.jpg)