Sumut Terkini
Sidang Kasus Dugaan Penculikan Kadis PUTR Sofian Sitorus Tertutup, Ini Alasannya
Ketua Pengadilan Negeri (PN) Balige Makmur Pakpahan uraikan alasan penyelenggaraan sidang kasus tersebut.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Sidang kasus dugaan penculikan Kadis PUTR Toba Sofian Sitorus diselenggarakan secar tertutup.
Ketua Pengadilan Negeri (PN) Balige Makmur Pakpahan uraikan alasan penyelenggaraan sidang kasus tersebut.
Alasannya, dalam sidang kasus tersebut, dakwaan nya menyangkut delik tindak pidana asusila.
"Karena salah satu dakwaannya itu menyangkut delik tindak pidana asusila. Dia kompilasi, didalamnya ada pasal 289 KUHPidananya," ujar Makmur Pakpahan, Senin (28/4/2025).
Terkait proses, sidang pihak PN telah melakukannya beberapakali. Menghadirkan para saksi dalam sidang juga telah dilakukan, bahkan sidang dilakukan secara maraton.
"Sudah dilakukan beberapa kali sidang; ada dakwaaan, hadirkan para saksi, sehingga ada sekitar empat hingga lima kali persidangan. Hal ini dilakukan secara maraton," sambungnya.
"Hal ini dilakukan dengan memperhatikan soal masa penahanan para tersangka tidak dapat diperpanjang hingga ke tingkat pengadilan tinggi. Karena memperhatikan jumlah saksinya, maka kita buat persidangan hampir 3 kali dalam seminggu," sambungnya.
Sidang akan digelar terbuka pada saat putusan.
'Sebelum putusan, persidangannya tertutup. Saat pembacaan putusan, sidang berlangsung terbuka untuk umum," tuturnya.
Sebelumnya, kasus ini menyita perhatian publik. Bahkan, warga sekitar turun ke jalan dan geruduk kantor DPRD mempertanyakan keberlangsungan proses hukumnya. Pasalnya satu diantara tersangka kini masih dalam pencarian atau masuk dalam DPO.
Saat berada di depan Kantor DPRD dan Bupati Toba, demonstran menyebut kasus dugaan penculikan pejabat teras Pemkab Toba baru pertamakali terjadi.
Orator Aliansi Masyarakat Toba Desima Gultom menyampaikan melalui pengeras suara, penculikan terhadap Kadis PUTR Toba Sofian tersebut dinilai mencoreng wajah Toba, yang dikenal kental dengan adat.
"Ini kejadian pertamakali, seorang pejabat teras di Toba ini diduda diculik. Ini sudah mencoreng wajah Toba, yang dikenal masih kental adatnya," ujar Desima Gultom, Kamis (30/1/2025).
Saat dalam perjalanan menuju lokasi terakhir, korban pun mendapatkan kekerasan. Bahkan, info yang berkembang, korban juga mendapatkan dugaan pelecehan seksual.
Kasus ini telah menjadi perbincangan hangat masyarakat sejak peristiwa terjadi pada tanggal 5 Desember 2024. Hingga saat ini, 3 dari 4 orang tersangka sudah ditahan. Seorang pria yang berinisial DN kini sudah jadi buronan polisi dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
| Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Gubernur Sumut Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI |
|
|---|
| Sempat Ngaku tak Terima Bansos, Warga Siantar yang Ditemui Dinsos Akhirnya Klarifikasi |
|
|---|
| Dalam Sehari, Tim Polres Tanah Karo Sikat 5 Pengedar Sabu Dari Beberapa Lokasi di Berastagi |
|
|---|
| Sekolah Kader PKB Sumut Digelar, Loso Ingatkan Perjuangan Partai dengan NU |
|
|---|
| Tokoh Simalungun Dr Sarmedi Purba Adukan Masalah Sihaporas ke Komnas HAM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ketua-PN-Balige-Makmur-Pakpahan-saat-ditemui-di-Kantor-PN-Balige-Jumat-2542025.jpg)