Berita Viral

SIASAT Kakak Adik Tutupi Aksinya Usai Lempar Nahkoda ke Laut Hingga Tewas, Setahun Baru Terbongkar

Kapal ditemukan dalam kondisi kosong. Awak kapal sudah hilang dan semua barang yang ada di atasnya tidak tersisa.

Kompas.com/Shela Octavia
TUTUPI AKSI - Tersangka R dan B jelaskan kronologi hingga melempar nahkoda kapal ke laut, usai konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/4/2025). Untuk menutupi aksinya, kakak beradik itu menyuruh ABK lain untuk berpencar 

Laporan kemudian ditindaklanjuti dan didapati fakta kapal Poseidon 03 berisi 12 ABK dan korban meninggalkan Teluk Jakarta untuk melaut mencari cumi pada 19 Maret 2024.

Lima hari berselang atau pada 24 Maret 2024, terjadi keributan antara korban dan salah satu KKM.

Baca juga: SOSOK Bernardus Irmanto yang Kini Menjabat Sebagai Plt CEO Vale Indonesia Pengganti Febriany Eddy

Keributan dipicu ketika korban mendapati KKM hanya tidur-tiduran ketika hasil tangkapan laut sedikit.

Saat itu dinamo jangkar kapal juga sedang tidak berfungsi.

Korban kemudian melemparkan kunci inggris dan mengenai kaki KKM hingga terluka. 

Melihat kejadian itu, tersangka lainnya yang merupakan ABK membela saudaranya. Kemudian terjadi cekcok hingga berujung korban didorong ke laut. 

LEMPAR NAHKODA - Tersangka R dan B jelaskan kronologi hingga melempar nahkoda kapal ke laut, usai konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat Jumat (25/4/2025). B mendorong Nakhoda bernama Tumpal Sianturi ke laut hingga tewas setelah adiknya R dianiaya oleh korban saat keduanya terlibat cekcok.
LEMPAR NAHKODA - Tersangka R dan B jelaskan kronologi hingga melempar nahkoda kapal ke laut, usai konferensi pers di Mako Korpolairud, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat Jumat (25/4/2025). B mendorong Nakhoda bernama Tumpal Sianturi ke laut hingga tewas setelah adiknya R dianiaya oleh korban saat keduanya terlibat cekcok. (Kompas.com/Shela Octavia)

Namun bukannya menolong korban yang tercebur ke laut, kapal malah diarahkan para tersangka ke wilayah Belitung.

Pada 30 Maret 2024 kapal KM Poseidon 03 dinyatakan hilang kontak di perairan selatan Pulau Belitung.

Setelah Korpolairud berkoordinasi dengan Basarnas, kapal ditemukan dalam kondisi kosong. Awak kapal sudah hilang dan semua barang yang ada di atasnya tidak tersisa.

“Dari hasil penyelidikan awal, pemilik kapal mengalami kerugian materil mencapai Rp400 juta,” kata Donny.

Baca juga: NASIB IRT Nekat Gadaikan 5 Mobil Rental Raup Rp 150 Juta, Ngaku ke Pemilik Untuk Kebutuhan Kantor

Berdasarkan proses penyidikan, barang-barang di atas kapal dijual oleh para tersangka dengan harga amat murah.

Mereka menjual hasil tangkapan cumi, alat navigator, sparepart kapal, alat satelit dan beberapa keperluan berlayar seharga Rp41 juta.

Uang tersebut kemudian dibagikan kepada 12 ABK kapal Poseidon 03 sebagai modal pulang ke rumah atau berpencar ke berbagai daerah.

Mereka berpencar ke Bandung Barat, Jambi, Mentawai dan Jakarta.

Kedua pelaku memberikan uang hasil penggelapan barang kapal dengan menyisipkan ancaman.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved