Sumut Terkini
Bupati Pakpak Bharat Surati Pemerintah Pusat Perhatikan Rambu-Rambu di Jalur Rawan Kecelakaan
Hal itu diungkapkan Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumangger saat meninjau posko pencarian yang berada dialiran Sungai Kedabuhan.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, PAKPAK BHARAT - Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sudah menyurati pemerintah pusat untuk pemberian rambu - rambu di jalur yang rawan terjadinya kecelakaan khususnya di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, Jumat (25/4/2025).
Hal itu diungkapkan Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumangger saat meninjau posko pencarian yang berada dialiran Sungai Kedabuhan, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.
Menurut Franc, jalan tersebut berstatus nasional, sehingga pihaknya meminta kepada pemerintah pusat agar memberikan perhatian kepada jalur lintas antar Sumut - Aceh.
"Itu kan jalan nasional, jadi kita mendorong agar nasional memperhatikan jalan ini. Karena kecelakaan ini sudah terjadi secara berulang-ulang. Dalam waktu dekat ini melalui PUPR dan Perhubungan, kita memasang rambu-rambu sementara, " katanya.
Diberitakan sebelumnya, Mobil Avanza yang terjun ke jurang di jalur Sidikalang - Subulussalam tepatnya di Dusun Lae Ikan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe ternyata beriringan dengan mobil Ambulans, Kamis (24/4/2025).
Kasat Lantas Polres Pakpak Bharat, AKP Aswin Irwan mengatakan, mobil Avanza dengan plat D 1217 SHJ itu melaju dari Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh hendak membawa jenazah temannya yang meninggal dunia dengan mobil ambulans.
"Menurut keterangan dari supir ambulans yang kita dapat, mobil Avanza itu awalnya beriringan dengan mobil ambulans yang berada di belakang, hendak menuju Provinsi Jambi, " ujarnya.
Namun, setiba dilokasi kejadian, mobil Avanza tersebut hilang kendali dijalanan yang sedikit menikung dan basah akibat hujan.
Alhasil, mobil Avanza tersebut kemudian berbelok ke arah jurang yang berada di sebelah kanan.
"Didalamnya ada 3 orang, dimana nama dari penumpang itu Heri, Gigi dan Baiki. Itu merupakan nama panggilannya. Bukan nama asli atau nama lengkap si korban," tegasnya.
Sampai saat ini ketiga penumpang tersebut masih belum ditemukan. Begitu pula dengan mobil Avanza yang mereka tumpangi.
Pantauan Tribun Medan, lokasi kejadian masih dipenuhi oleh masyarakat setempat yang penasaran dengan peristiwa mengerikan tersebut.
(Cr7/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
| Warga Miskin di Deli Serdang Bingung Setelah Disuruh Mundur jadi PKH |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bupati-Pakpak-Bharat-Franc-Bernhard-Tumangger-saat-meninjau-posko.jpg)