Berita Viral
Alasan Mulia Dedi Mulyadi, Tanya Tarif PSK Sekali Kencan, Gubernur Jabar Langsung Kasih 'Uang Jajan'
Bukan tanpa alasan, Dedi menanyakan tarif tersebut adalah untuk memberi uang agar dia bisa pulang sebagai ganti dari penghasilannya sebagai PSK.
Mereka menutupi rel dengan beton dan semen, sehingga jalur tersebut berfungsi sebagai fondasi yang kokoh.
Namun, banyak jalur rel yang terputus karena sudah ada bangunan di atasnya, dan ada pula yang dijadikan jalan setapak untuk aktivitas sehari-hari warga.
Jika rencana aktivasi KA Bandung-Ciwidey dilanjutkan, sekitar ratusan warga di Kampung Ciluncat, khususnya yang terancam kehilangan tempat tinggal, akan terdampak.
"Di sini Kepala Keluarganya (KK) ada sekitar 60. Kalau ditambah dengan warga yang ngontrak, ada sekitar 70-an KK. Jika dihitung jiwa, mungkin lebih dari 200 orang," tambah Dadan.
Selain bangunan rumah, satu fasilitas umum, yaitu masjid, juga terancam tergusur.
Meskipun demikian, Dadan dan warga lainnya tidak sepenuhnya menolak rencana tersebut.
Mereka memahami bahwa jalur kereta api dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Barat, namun mereka juga menuntut keadilan dan kemanusiaan.
"Kami sebagai warga, sebenarnya tidak apa-apa mau dijalankan kembali (KA Bandung-Ciwidey), asalkan pemerintah tidak menelantarkan masyarakat. Yang penting kami ada hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga," tegas Dadan.
Kekhawatiran serupa juga dirasakan Iim (36), warga Kampung Cibeureum Jati, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Dia mengaku cemas jika rencana tersebut benar-benar dilaksanakan, karena jalur kereta di tempat tinggalnya sudah dijadikan rumah sekaligus tempat usaha.
"Sebetulnya boleh saja (jalur KA Bandung-Ciwidey) kembali diaktifkan, tapi saya bingung nanti usaha di mana lagi. Soalnya, pasti bangunan ini dibongkar," ucap Iim.
Iim telah tinggal di atas jalur rel kereta api tersebut selama lebih dari 15 tahun bersama suami dan anak-anaknya.
"Anak saya yang kedua, yang masih SD, bahkan bilang ke saya, gimana kalau kita diusir, tinggal di mana."
"Saya bingung harus jawab apa. Jadi kalaupun rencana itu ada, harapannya, pemerintah menyiapkan tempat tinggal buat kita," tambahnya.
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
| PESAN Terakhir Rohit ke Ibu Sebelum Tewas, Diduga Jadi Korban Perundungan: Bunda Tegar Ya |
|
|---|
| Disindir PSI soal Nenek-nenek Puluhan Tahun Jabat Ketum Partai, PDIP: Jokowi Jilat Ludahnya Sendiri |
|
|---|
| PEKERJAAN Insanul Fahmi yang Diisukan Selingkuh dengan Inara Rusli, Punya Usaha Katering di Medan |
|
|---|
| TERPESONA Seragam dan Pistol, Wanita Asal Tuban Ditipu Polisi Gadungan, Rugi Rp 170 Juta |
|
|---|
| RIZKI Kiper Bandung yang Bohongi Ibunya Demi ke Kamboja, Akhirnya Tiba di Indonesia, Menangis Nyesal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/dedi-mulyadi-psk-tribunmedan.jpg)