Penjelasan Panitia Sumut Run Festival 2025 soal Siswa Harus Bayar Rp 25 Ribu saat Mendaftar

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Pihak Panitia Sumut Run Festival 2025 membenarkan memungut biaya Rp 25 ribu perorang kepada para pelajar yang mendaftar.

Kegiatan ini akan dilakukan pada tanggal 25-27 April di Stadion Madya Atletik dan Stadion Utama Sumut di kawasan Sport Center Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang.

Meski fasilitas dan lokasi kegiatan pelaksanaan acara memakai fasilitas milik negara namun tetap saja siswa dibebankan biaya. Hal ini diakui oleh Ketua Panitia Sumut RUN Festival 2025, TS Simamora. 

"Ya event kita dari awal semua memang bayar. Ini juga bayar karena ada juga untuk umum, siapapun bisa main. Pelajar bayarnya 25 ribu," ujar TS Simamora ketika dikonfirmasi, Rabu (23/4/2025). 

Informasi yang dihimpun, keikutsertaan pelajar di acara Sumut Run Festival 2025 ini berawal dari audiensi yang dilakukan oleh pihak panitia kepada beberapa kepala daerah.

Hal ini lantaran peserta ditargetkan bisa mencapai lebih dari 20 ribu untuk mencetak rekor MURI. Seperti di Kabupaten Deli Serdang, setelah pihak panitia bertemu dengan Bupati selanjutnya Dinas Pendidikan pun memberikan edaran kepada masing-masing Kepala Sekolah agar bisa mengirimkan siswa/siswinya diacara ini.

Karena bayar biaya pendaftaran pun terpaksa mengeluarkan dana bos.

Terkait biaya 25 ribu ini, TS Simamora memastikan pelajar yang telah mendaftar sebagai peserta akan mendapatkan konsumsi makan dan minum.

Selain itu fasilitas lain juga didapat seperti foto gratis yang bisa dibuka di website mereka. Terkait hal ini disebut sebenarnya sudah ada tertera di flyer dan medsos yang mereka buat. 

"Kami kan komunitas ini dari Powerfit Indonesia. Kalau hadiah ada uang pembinaan, medali dan dapat sertifikat juga untuk semua kategori putra dan putri. Total hadiah yang jelas ratusan juta," kata TS Simamora. 

Saat ini bebeberapa Kepala Sekolah di Kabupaten Deli Serdang mengaku sudah mendaftarkan siswa/siswinya untuk ikut di event Sumut Run ini.

Beberapa diantaranya juga sempat merasa heran mengapa ada biaya pendaftaran oleh anak-anak didiknya.

Padahal fasilitas yang mau digunakan adalah fasilitas milik Pemerintah yang sempat digunakan untuk kegiatan PON 2024.

Karena kegiatan ini membawa-bawa nama Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Rony Samtana saat ini tidak ada satupun pihak yang menolak keputusan ini.

Pihak panitia menyampaikan dalam hal ini Rony Samtana hanya sebagai Founder Powerfit Indonesia.