Berita Viral

ISI Kritik Remaja Putri Kepada Kebijakan Dedi Mulyadi, Sindir Gubernur Jabar: Biar Kelihatan Hebat?

Remaja itu mulai menyindir kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dirasanya mengorbankan rakyat kecil. 

Tangkapan layar TikTok
DIHUJAT - Seorang remaja perempuan di Kabupaten Bekasi, mengkritik pedas kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi karena rumahnya yang berada di bantaran kali digusur. Namun ia malah dihujat warganet 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah isi kritik remaja putri kepada kebijakan Dedi Mulyadi.

Ia menyindir Gubernur Jawa Barat itu sedang ingin kelihatan lebih hebat dibandingan pendahulunya.

Ia merasa apa yang dialaminya tidaklah adil.

Baca juga: Prediksi Skor Getafe vs Real Madrid Liga Spanyol, El Real Dilarang Terpeleset, Pemanasan Lawan Barca

Keluarganya terdampak dari pembongkaran lahan di bantaran kali Bekasi, Jawa Barat. 

Mereka pun kini kehilangan tempat tinggal. 

Remaja putri itu lalu bermonolog di depan kamera. 

Ia duduk di antara puing-puing reruntuhan bangunan. 

Baca juga: BESARAN Tarif Jalan Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat, Berlaku Mulai Hari Ini 

Remaja itu mulai menyindir kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dirasanya mengorbankan rakyat kecil. 

"Lucu ya, katanya pembangunan tapi dikorbanin rakyat kecil. Proyek-proyek terus diluncurin mulai dari larangan motor, sekolah tanpa wisuda bahkan bendungan yang bikin warga terusir dari rumahnya," ujarnya seperti dikutip dari Instagram @foryourinfo.update yang tayang pada Selasa (22/4/2025). 

Ia mempertanyakan kenapa kebijakan pemerintah selalu menelan korban, terutama rakyat kecil. 

DIHUJAT - Seorang remaja perempuan di Kabupaten Bekasi, mengkritik pedas kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi karena rumahnya yang berada di bantaran kali digusur. Namun ia malah dihujat warganet
DIHUJAT - Seorang remaja perempuan di Kabupaten Bekasi, mengkritik pedas kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi karena rumahnya yang berada di bantaran kali digusur. Namun ia malah dihujat warganet (Tangkapan layar TikTok)

"Katanya untuk rakyat tapi kenapa justru rakyat kecil dikorbanin? Kadang tuh gua mikir apa ini beneran untuk kemajuan atau cuma validasi aja biar kelihatan hebat dari sebelum-sebelumnya?" tanyanya. 

"Enggak semua itu bisa teriak, jadi gue yang bersuara karena diam bukan berarti rela dan ngomong bukan berarti melawan," tambahnya. 

Ia bercerita bahwa hari di mana ia bermonolog saat ini merupakan hari ke-4 pasca penggusuran. 

Baca juga: Bintafisdis Bentuk Karakter, Mental dan Disiplin Personel Satpol PP Deliserdang

"Hari ini hari ke-4 rumah gua digusur, mungkin besok bisa jadi rumah kalian digusur lihat, lihat nih," ujarnya menunjukkan keadaan bangunan yang sudah rata dengan tanah di sekitar remaja putri itu duduk. 

Remaja putri itu mempertanyakan keadilan yang direnggut dari dirinya secara paksa oleh pemerintah. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved