Berita Viral
Dedi Mulyadi Blak-blakan Soal Tantangan GRIB, Gubernur Jabar Kuak Alasan tak Asal Bubarkan Ormas
Ormas tersebut diketahui bernama GRIB Jaya, ormas yang sebelumnya juga secara terang-terangan mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi soal premanisme.
TRIBUN-MEDAN.com - Dedi Mulyadi blak-blakan soal tantangan GRIB.
Gubernur Jawa Barat itu menguak alasan tak asal bubarkan ormas.
Menyusul banyaknya protes publik yang meminta membubarkan ormas, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akhirnya angkat bicara.
Baca juga: Lirik Lagu Karo Kesirangenta yang Dipopulerkan Intan Ginting ft Narta Siregar
Dedi Mulyadi menyinggung ormas Gerakan Masyarakat Indonesia Bersatu (GRIB) yang belakangan ini santer disorot masyarakat.
Hal itu lantaran adanya anggota ormas GRIB beberapa waktu lalu berani menantangnya bertemu hingga masalah pembakaran mobil polisi di Depok.
Mengenai keberadaan ormas termasuk GRIB tersebut Dedi Mulyadi mengaku tak bisa sembarang membubarkan ormas tersebut karena masalah premanisme.
Baca juga: Samsung Rilis One UI 7, Berikut 10 Smartphone Galaxy yang Kebagian
Hal ini Dedi ungkapkan ketika dia ditanya soal beberapa anggota dari sebuah ormas yang melakukan premanisme hingga membakar mobil polisi di Depok.
Ormas tersebut diketahui bernama GRIB Jaya, ormas yang sebelumnya juga secara terang-terangan mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi soal premanisme.
Menurut pria yang kerap disapa KDM ini, ketika berbicara premanisme, maka tidak serta merta itu mencakup kelembagaan.
"Pertama kita ini kan berbicara persoalan premanisme, kita bicara premanismenya, bukan kelembagaannya," kata Dedi Mulyadi dikutip dari unggahan media sosialnya, Rabu (23/4/2025).
Tindakan premanisme itu lah, kata Dedi, yang harus dilawan.
Ketika berbicara tentang ormas, kata dia, premanisme ini lebih bersifat perorangan.
Maka dari itu, dia tidak bisa sembarang memberikan tindakan sanksi ke lembaga ormas yang dimaksud.
"Pertama kan tindakan itu sifat nya perorangan, bukan kelembagaan, karena tindakan itu adalah sifatnya perorangan, maka hukumnya menjadi hukum perorangan, bukan hukum kelembagaan," kata Dedi.
Baca juga: Calon Mertua Tiba-tiba Minta Tambahan Mahar dan Bikin Keributan, Pengantin Wanita Lapor Polisi
Dedi pun memberikan contoh, seperti misal pegawai dinas yang melanggar hukum.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SOSOK-Gabryel-Alexander-Etwiorry-Tantang-Dedi-Mulyadi-Undang-ke-Kantornya-Preman-Itu-Kayak-Gimana.jpg)