Berita Viral

Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan, Ucapan tak Senonoh Dilontarkan: Tunggu 2 Bulan Lagi

Bahkan, ia juga tak segan-segan akan menggunakan bom yang lebih parah dari peristiwa bom Bali untuk diledakkan di dekat Dedi Mulyadi.

|
tribunJabar.id/Dian Herdiansyah
ANCAMAN PEMBUNUHAN - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat mengatakan tidak akan menanggapi tangan diskusi orang per orang. Kini ia mendapatkan ancaman pembunuhan 

Ancaman itu adalah bagian dari orang yang tidak suka terhadap dirinya.

"Kalau ada ancaman itu ya risiko bagi seorang pemimpin," kata Dedi.

Saat ditanya apakah akan melaporkan akun tersebut ke polisi, Dedi mengaku akan melihatkan perkembangannya terlebih dahulu.

Baca juga: Sistem Parkir di Medan Kacau Resahkan Warga, Dishub Janji Evaluasi dan Terbitkan Perwal Baru

"Kita lihat perkembangannya terlebih dahulu. Tapi apakah akun itu asli atau bukan, nanti kita lihat dan telusuri. Namun sekarang saya akan lebih waspada," kata Dedi.

Melalui akun Instagram pribadinya, Dedi juga mengungkap bahwa ini bukan kali pertama dirinya mendapat ancaman pembunuhan

Ia menyebut pernah menerima ancaman serupa setelah melakukan penutupan tambang ilegal di Kabupaten Subang. 

Bahkan, ia disebut sebagai pengkhianat dan penjahat oleh kelompok demonstran yang meminta tambang ilegal tersebut dibuka kembali. 

"Banyak orang bertanya, apakah saya akan melaporkan orang-orang yang telah menghina saya di depan umum. Saya sebagai pribadi sudah terbiasa terhadap berbagai caci maki, hinaan, ancaman, bahkan upaya-upaya pembunuhan yang pernah akan dilakukan terhadap diri saya," ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menindaklanjuti secara serius dengan menggandeng aparat penegak hukum terkait ancaman pembunuhan terhadap Gubernur Dedi Mulyadi

Pemprov Jabar pun memastikan keamanan dan perlindungan secara maksimal kepada Gubernur Dedi Mulyadi saat menjalankan tugas. 
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, mengatakan Pemprov Jabar secara internal akan melakukan konsolidasi dengan aparat penegak hukum terkait ancaman ini agar semuanya baik-baik saja. 

"Saya kira kita kan negara hukum, bukan negara kekuasaan, jadi kami kembalikan ke hukum yang berlaku dan saya kira ada aparat penegak hukum," ujarnya seperti dilansir kompas.com, Rabu (23/4/2025). 

Herman menyebut, Pemprov bakal mengarahkan Tim Siber Jabar yang akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menelusuri ancaman tersebut. 

Pasalnya, ancaman tersebut sudah sangat serius karena menyangkut nyawa. 

Karena itu, perlu ada tindakan tegas lantaran sudah menyangkut tindak pidana. 

"Nanti kami akan koordinasi dengan aparat penegak hukum dengan Tim Siber kami untuk memastikan dalam tanda kutip ya ancaman, hambatan, tantangan, gangguan, baik yang online maupun offline," tuturnya. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved