Sumut Terkini
Bidan di Dairi Kendarai Ambulans Bawa Pasien Emergency Viral, Dinkes Sumut :Gara-Gara Tak Ada Sopir
Dari hasil pengecekannya, kata Faisal, bidan tersebut membawa ambulans karena dalam keadaan emergency.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy menyoroti seorang bidan bawa ambulans gara-gara tak ada sopir di Kabupaten Dairi yang viral di sosial media.
Menurut Faisal, pihaknya sudah mengkonfirmasi kejadian tersebut dengan pihak Dinkes Dairi dan Puskesmas Parongil, Kecamatan Silima Pungga - Pungga Kabupaten Dairi (tempat bidan bekerja)
Dari hasil pengecekannya, kata Faisal, bidan tersebut membawa ambulans karena dalam keadaan emergency.
"Jadi ada salah satu warga yang hendak melahirkan, kebetulan pasien dalam keadaan emergency sehingga harus dirujuk ke RSUD Sidikalang. Pada saat itu, memang supir tidak ada," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (21/4/2025).
Diterangkannya, dari hasil pengecekan supir ambulan itu sudah lama tidak ada. Alasannya, supir itu tidak melengkapi berkas PPPK.
"Sudah kita cek dan koordinasi katanya sudah lama tidak ada sopir ambulans di tempat mereka. Supir yang laam itu, katanya keluar karena tidak melengkapi berkas PPPK," ucapnya.
Menurutnya, belum adanya sopir itu karena kemungkinan gaji supir ambulans, belum dianggarkan di kabupaten Dairi
"Hari ini memang posisinya belum bisa menerima supi yang baru. Inilah mau Kita sarankan perubahan anggaran di Kabupaten agar bisa menampung (gaji sopir ambulans)," jelasnya.
Untuk itu, Faisal mendorong Dinkes, maupun Pemkab Dairi untuk segera mencari sopir ambulans.
"Sebenarnya percepatan (cari sopir ambulans) sudat kita dorong baik itu ke Pemkab, Dinkes ataupun ke Puskesmas yang bersangkutan. Namun memang, setiap nakes di Puskesmas itu harus siap dan serba bisa tetutama dalam kondisi darurat," tuturnya.
Namun, pihak Pemkab Dairi belum bisa memenuhi (adanya sopir ambulans di setiap puskesmas) memang mungkin keterbatasan anggaran.
"Sudah kita dorong karena hari ini memang keterbatasan anggaran. Tetapi itu tidak jadi penghalang, karena seluruh pihak nakes yang dikerjakan di Puskesmas sudah dianggap serba bisa dalam keadaan darurat," jelasnya.
Meski begitu, jika memang tidak bisa mencarikan sopir ambulans di puskesmas secara full, setidaknya kata Faisal pihaknya menyarankan agar puskesmas tetap mencari ambulans dengan sistem gaji harian.
"Artinya hari ini sopir puskesmas tidak ada. Kita dorong, kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah kalau dananya ada kita gaji sopir. Jika tidak bisa, kita pakai sopir ambulans yang di gaji harian. Namun, semua tergantung kondisi keuangan daerah. Karena biasanya beberapa pegawai puskesmas ini selain jadi tenaga kontrak juga merangkap jadi sopir ambulans," jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa puskesmas mengambil kebijakan sopir harian yang sifatnya urgent.
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Potongan-video-seorang-bidan-yang-tampak-mengendarai-mobil-ambulans.jpg)