Paskah Nasional 2025
SEJARAH Salib Kasih, Kisah Penginjilan Nommensen hingga Lokasi Paskah Nasional 2025
Nommensen memandang dari Salib Kasih ke Lembah Silindung dan berdoa, "Hidup atau mati, biarlah aku berada di tengah-tengah bangsa ini."
Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Ayu Prasandi
Nommensen memandang dari Salib Kasih ke Lembah Silindung dan berdoa, "Hidup atau mati, biarlah aku berada di tengah-tengah bangsa ini."
TRIBUN-MEDAN.COM - Ibadah khusyuk diriingi pawai obor akan dilakukan di Salib Kasih, Bukit Siatas Barita, pada puncak perayaan Paskah Kabupaten Tapanuli Utara tanggal 20 April 2025.
Setelahnya, 25 April 2025, Salib Kasih menjadi tempat Ibadah Raya Paskah Nasional 2025.
Peserta akan mengenang kembali penginjilan Abad ke-19, keberhasilan misionaris Jerman Ludwig Ingwer Nommensen (1834-1918) menyebarkan ajaran Kristen di Tanah Batak.
"Dari tempat ini kita bisa melihat banyak Gereja, mendengar lonceng dan berdoa. Reflektif penginjilan Nommensen," ucap Ketua Pelaksana Panitia Paskah Nasional 2025, Landen Marbun, Kamis (17/4/2025).
Kawasan Salib Kasih adalah perbukitan di tengah hutan pinus. Untuk mencapai puncak harus berjalan kaki setinggi 600 meter.
Landen mendaki bersama Bishop Gereja Pentakosta Kudus Indonesia (Gepkin) Pdt Donal Sinaga, Pdt Jansen Lase, Pdt Oni, Pdt Eko dan anggota DPRD Sumut Ebenezer Sitorus.
Kadis Pariwisata Taput, Sasma Hamonangan Situmorang, memberikan pendampingan selama kunjungan ini.
Baca juga: 2000 Orang Ikuti Jalan Salib dan Parade Mobil Hias Paskah Nasional 2025 di Kota Medan
Baca juga: Makam IL Nommensen Diziarahi Peserta Paskah Nasional 2025 setelah dari Makam Munson-Lyman
Selama perjalan menuju puncak, Landen dan rombongan 'diingatkan' 10 perintah Allah.
Puncak Bukit Siatas Barita adalah tempat yang sangat monumental dalam perjalanan penginjilan di Tanah Batak.
Batu prasasti di bawah kaki salib tertulis, "Nommensen sebagai Rasul Orang Batak". Nommensen yang lahir di Nordstrand, Jerman, menjadi salah satu penginjil pertama ke Tanah Batak.
Ludwig Ingwer Nommensen menginjakkan kaki di puncak Bukit Siatas Barita (Salib Kasih) pada tahun 1863 setelah berjalan kaki dari Kota Padang, Sumatera Barat.
Ketika itu, jalur utama perjalanan dari Padang ke Lembah Silindung (masih daerah pedalaman Sumatera) melalui bukit itu.
Saat tiba di puncak Bukit Siatas Barita, Nommensen memandang Lembah Silindung yang indah dan berdoa, "Hidup atau mati, biarlah aku berada di tengah-tengah bangsa ini."
Mengenang kisah ini, tahun 1993 Pemkab Tapanuli Utara mulai membangun kawasan Bukit Siatas Barita menjadi Salib Kasih dan diresmikan pada tahun 1997.
Sampai sekarang, Salib Kasih menjadi destinasi para perantau di momen libur Natal dan Tahun Baru.
(hen/tribun-medan.com)
| Kota Medan Didaulat sebagai Tuan Rumah Paskah Nasional Terbaik |
|
|---|
| Paskah Nasional 2025 Ditutup, Estafet Diberikan kepada Gereja Bala Keselamatan |
|
|---|
| Yasonna Laoly Pancangkan Salib Simbol Keselamatan Kekal pada Paskah Nasional 2025 |
|
|---|
| Masyarakat Tionghoa dan Nahdlatul Ulama Ikut Meriahkan Paskah Nasional 2025 |
|
|---|
| GP Ansor Meriahkan Prosesi Jalan Salib di Paskah Nasional 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Salib-Kasih.jpg)