Polres Labuhanbatu

Langkah Damai di Kampus: Kapolres Labuhanbatu Hadiri Halal Bihalal di Universitas Labuhanbatu

Kapolres Labuhanbatu AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H. bersama Rektor ULB, Ketua Yayasan, dan Bupati Labuhanbatu saat menghadiri halal bi

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Labuhanbatu AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H. bersama Rektor ULB, Ketua Yayasan, dan Bupati Labuhanbatu saat menghadiri halal bihalal di Universitas Labuhanbatu, Selasa (16/4/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR-Angin Rantau Selatan berhembus lembut siang itu ketika Gedung Auditorium Universitas Labuhanbatu mulai dipenuhi senyum dan jabat tangan hangat, Selasa (15/4/2025).

Bukan sekadar seremoni biasa—halal bihalal di kampus ini menjadi ruang temu yang menghadirkan harmoni antara dunia pendidikan dan penegak hukum.

Di tengah hangatnya suasana, Kapolres Labuhanbatu AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H., melangkah masuk bersama para pejabat utama Polres Labuhanbatu. Waktu menunjuk pukul 11.00 WIB. Mereka disambut langsung oleh Rektor ULB, Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution, Ph.D., Ketua Yayasan Halomoan Nasution, S.H., M.H., serta Bupati Labuhanbatu, dr. Maya Hasmita, Sp.OG., MKM. dan segenap civitas akademika ULB.

Seperti mengalir dalam ketulusan, acara dimulai dengan tausiyah oleh Ustadz Supriadi Sarumpaet, Lc. yang mengingatkan pentingnya silaturahmi pasca-Ramadan. Kemudian, suasana berubah menjadi syahdu—jabat tangan, senyum tulus, dan pelukan ringan mengisi ruangan yang tadinya senyap.

Dalam sambutannya, Kapolres Choky tak sekadar mengucapkan terima kasih. Ia menekankan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan kepolisian, agar bersama-sama membangun generasi muda yang cerdas, berakhlak, dan cinta damai.

“Anak-anak muda hari ini adalah pemimpin masa depan. Kita—dunia pendidikan dan kepolisian—harus hadir bukan hanya untuk menjaga, tapi juga membimbing,” ujar Kapolres dengan nada tenang namun penuh makna.
Tak lama, makan siang bersama pun menjadi penutup penuh keakraban. Gelak tawa, obrolan ringan, dan secangkir kopi menyatukan dua dunia: akademisi dan aparat—dalam satu momen yang berharga.(Jun-tribun-medan.com).

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved