berita viral
NASIB Karir Syafril Firdaus, Dokter Kandungan di Garut yang Diduga Lecehkan Pasiennya, STR Nonaktif
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menonaktifkan Surat Tanda Registrasi(STR) dokter spesialis obgyn di Garut, Jawa Barat sejak Selasa, (15/4/2025).
TRIBUN-MEDAN.com - Nasib karir Syafril Firdaus, dokter kandungan di Garut yang diduga lecehkan pasiennya.
Keberadaannya kini diburu polisi.
Syafril Firdaus diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien perempuan saat menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Baca juga: Anggota DPRD Sumut yang Cekcok dengan Pramugari Sempat Diturunkan dari Pesawat
Meski demikian, polisi telah berhasil mengantongi identitas dari dokter kandungan di Garut diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap pasiennya tersebut.
Hal itu dikatakan Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin saat dihubungi, Selasa (15/4/2025).
Rekaman CCTV aksi pelecehan yang dilakukan oleh dokter kandungan inisial MSF di Garut itu viral di media sosial.
“Untuk saat ini kita masih mencari identitas pelaku sudah kita kantongi,” ujarnya.
Baca juga: Capai 228.810 Ton, Angkutan Barang KAI Sumut Tumbuh 17 Persen di Awal 2025
“Kita lagi cari diskresi kita wajib mengamankan 1x24 jam kan untuk melakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Pihak kepolisian mengimbau kepada korban untuk segera melaporkan kejadian tersebut.
Hal itu guna memudahkan proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.
“Karena sampai saat ini belum ada laporan tapi kita tidak fokus kesitu, karena ini sudah menjadi berita nasional," tambahnya.
"Saat ini kita masih menyelidiki, dan kita sedang bikin tim gabungan dari Polda dan polres untuk menyelidiki kasus viral tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, karier MSF, seorang dokter dipastikan hancur setelah STR dinonaktifkan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menonaktifkan Surat Tanda Registrasi(STR) dokter spesialis obgyn di Garut, Jawa Barat sejak Selasa, (15/4/2025) hari ini.
Hal tersebut buntut video viral di media sosial terkait dugaan seorang dokter spesialis obgyn melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu pasien.
"Untuk saat ini, Kemenkes sudah koordinasi dengan KKI untuk minta nonaktifkan sementara STR-nya sambil menunggu investigasi lebih lanjut," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman saat dikonfirmasi Tribun, Selasa(15/4/2025).
Kendati demikian, Aji tidak menjelaskan lebih lanjut sampai kapan STR tersebut dinonaktifkan.
Baca juga: NASIB Megawati Zebua, Anggota DPRD Sumut Aniaya Pramugari, Dilaporkan dan Terancam Sanksi DPP Golkar
"Kalau ada perkembangan, nanti akan diinfokan lagi," kata Aji.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut menyoroti viralnya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut.
Ahmad Sahroni mendesak agar oknum dokter tersebut segera ditangkap.
Dari keterangan unggahannya, Ahmad Sahroni menyematkan akun Polda Jabar hingga polri.
Menurutnya, aksi dugaan pelecehan seksual terhadap wanita hamil tersebut tak bisa didiamkan.
"Ini Polda Jabar @divisihumaspolri @humaspoldajabar @humas_jabar @polresgarut ini Sangat WAJIB fi Tangkep... G bisa di Diamkan...," tulis Ahmad Sahroni, Selasa (15/4/2025).
MSF terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Magister Manajemen di Universitas Padjajaran (Unpad).
Dilansir dari web medicastore, MSF praktik di Klinik Sekar Kusuma, Jalan Beko No.1 Kampung Asem Kulon, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.
Ia prakter setiap hari Senin-Jumat pukul 15.00-15.30 WIB dan Sabtu 08.00-11.00 WIB.
Namun menurut pengakuan korban lain, dr Iril juga praktik di Klinik Karya Harsa.
Baca juga: NASIB Megawati Zebua, Anggota DPRD Sumut Aniaya Pramugari, Dilaporkan dan Terancam Sanksi DPP Golkar
Bahkan ia juga semmpat praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malangbong pada tahun 2024.
Pada akun media sosialnya sebelum dihapus, M Syafril Firdaus diketahui sudah pernah menikah dan memiliki dua anak.
Namun belakangan diketahui kalau dirinya sudah bercerai dengan sang istri.
Kronologi
Dalam video rekaman CCTV yang beredar dan viral, tampak seorang pasien terbaring di kasur.
Dalam pengamatannya, drg Mirza mengaku heran dengan gerakan tangan kiri dokter kandungan di Garut tersebut saat melakukan USG pada pasien.
"Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV cersi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini," tulis dokter Mirza di Instagramnya.
Sementara dokter kandungan di Garut itu terlihat mengenakan baju batik lengan panjang.
Tangan kanannya tampak memegang alat USG dan mengitari daerah perut pasien.
Lalu terlihat tangan kiri pelaku meraba ke area lain yakni dada pasien.
"Terus tangannya sampe masuk-masuk ke situ, jika memang ada pemeriksaan di area bawah payudara kan bisa minta pasiennya sendiri yang menaikkan atau bisa minta ke perawat atau bidan," kata Mirza.
Mirza ragu bila dokter kandungan Garut ini berdalih tak sengaja.
Sebab kata Mirza dalam video tersebut, durasi gerakan tangan pelaku terbilang lama.
Baca juga: Perlu Dialog Terbuka dan Pakta Integritas Tertulis untuk Ketum KONI Sumut
"Durasi video tadi lama lho, jadi gak bisa dikatakan ketidaksengajaan," katanya.
Diketahui pula ternyata dokter kandungan di Garut berinisial MS tersebut juga merupakan followers drg. Mirza.
"Aku tau kamu ternyata follow aku sudah sejak lama dan maaf aku sama sekali tidak peduli," tulis drg Mirza.
Bukan hanya satu pasien saja, dari hasil informasi yang diterima Mirza ternyata pelaku memang sudah menjadi buah bibir.
"Ternyata oknum dokter ini sudah rame di Garut," katanya.
Rekaman CCTV Jadi Bukti
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, video aksi dokter kandungan di Garut ini serta kisah dibaliknya juga diunggah oleh akun Facebook bernama Silva Lee, Senin (14/4/2025).
Dalam unggahannya, Silvia menuliskan kronologi yang cukup mengejutkan.
Di mana katanya, korban dalam video itu mengaku mengalami pelecehan saat menjalani pemeriksaan USG di Klinik KH, Garut.
Peristiwa bermula pada 24 Juli 2024, saat korban menjalani USG kedua.
Saat itu dokter kandungan tersebut sempat memasukkan jari ke dalam bra korban dengan dalih ingin memeriksa kondisi perut bagian atas.
Dokter kandungan itu juga menawarkan layanan persalinan secara pribadi.
Korban mengaku saat itu berusaha tetap berpikir positif, meski hatinya tak tenang.
Puncaknya terjadi pada USG ketiga, pada 24 September 2024.
Ketika usia kehamilan korban memasuki minggu ke-37, dokter tersebut menyarankan pemeriksaan pembukaan.
Menurutnya suster sempat membantu membuka sebagian celana korban.
Namun setelah itu justru terjadi tindakan yang membuat korban makin tidak nyaman.
Dokter kandungan tersebut meraba dan mengelus area sensitif pasien.
Korban sempat menepis tangan sang dokter, namun kebingungan dan ketakutan membuatnya bungkam saat itu.
Akun Silva Lee juga mengunggah bukti bukti berupa video saat pemeriksaan USG.
Setelah unggahan viral, sejumlah warganet lain turut angkat bicara.
Seorang netizen menyebut perilaku tidak pantas dokter kandungan di Garut itu sudah lama dicurigai oleh pihak klinik.
Bahkan, kabarnya kamera CCTV dipasang diam-diam karena laporan dugaan pelanggaran sebelumnya oleh dokter kandungan tersebut.
CCTV dipasangan diam-diam sebagai bukti jika dokter kandungan tersebut kembali melakukan aksi bejatnya.
“Guys buat yang nanya: “ok ga ada asisten bidan atau perawat?” ada kok guys tapi beliau ada beribu alasan dan cara buat bikin asistennya tidak ditempat saat dirasa ada “target”. Kalo pasien biasa asistennya selalu mendampingi,” tulis akun tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dokter-kandungan-MFS-di-Garut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.