Berita Viral

DEDI MULYADI Ungkap Banyak Pihak yang Tak Suka Aksinya Sebagai Gubernur: Jangan Berprasangka Buruk

Dedi Mulyadi meminta maaf telah membuat gaduh atas sikapnya selama ini sebagai gubernur. 

Dokumentasi Kemenhut RI
CEK TEMPAT WISATA - Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memimpin penghijauan pada bekas kawasan wisata Hibisc Fantasy di Puncak, Jawa Barat pada Sabtu (22/3/2025). Dedi Mulyadi sempat menegur Komandan Koramil saat mengecek program Eiger Camp di Bandung. 

TRIBUN-MEDAN.com - Dedi Mulyadi meminta maaf telah membuat gaduh atas sikapnya selama ini sebagai gubernur. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan permintaan maaf karena selama ini dia telah membuat gaduh dalam tindakannya sebagai gubernur.

Hal ini KDM sampaikan dalam unggahan media sosialnya, Minggu (13/4/2025) yang diberi caption: "Maafkan kalau saya selalu bikin kegaduhan."

Dedi mengakui bahwa tindakan-tindakannya sebagai pemimpin di Jawa Barat memang tidak disukai oleh sebagian orang.

Namun di sisi lain memang ada pula orang yang merasa puas dengan tindakannya saat mengatasi suatu permasalahan warga.

"Untuk seluruh masyarkat jawa barat saya menyampaikan permohonan maaf apabila saya setiap hari membuat kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan dan tentunya banyak yang tidak menyukainya," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: SOSOK Hakim Arif Nuryanta Penerima Uang Suap Terbanyak, Vonis Lepas Terdakwa Korupsi Ekspor CPO

Baca juga: NASIB Pria Digerebek Warga Berbuat Mesum Bareng Istri Orang, Sempat Sembunyi di Plafon Kamar

Baca juga: Lolos ke Semifinal Usai SIngkirkan UEA, Uzbekistan Tunggu Pemenang Indonesia vs Korea Utara

KDM mengatakan bahwa memang banyak yang sudah secara terbuka menyampaikan kritikan terhadap kebijakannya.

Meski begitu, Dedi mengaku menerima kritikan itu dengan baik.

"Banyak yang mereka secara terbuka melakukan otokritik," kata KDM.

"Dan saya menerima autokritik itu dengan baik, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan," sambung dia.

Beberapa kritikan ini diantaranya disampaikan dalam debat suatu acara televisi.

Dedi Mulyadi dinilai ketika bertindak tegas terkesan buru-buru atau langsung sehingga prosedur dan aturan saat bertindak menjadi pertanyaan.

Namun di sisi lain, menurut Dedi, banyak juga warga yang merasa puas akan tindakan dan gebrakannya itu.

"Tetapi juga banyak publik yang punya harapan terpuaskan," kata KDM.

Dedi mengakui bahwa ketika dirinya menjadi memimpin di Jawa Barat, dia berada di antara dua pihak.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved