Sumut Terkini

Doa Bersama yang Bertajuk Merawat Alam Kawasan Danau Toba akan Diselenggarakan di Tarutung 16 April

Dalam ibadah tersebut akan ada juga pernyataan komitmen dan gerakan "Peduli Tano Batak". 

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan saat berada pada doa bersama yang digelar di Samosir, Selasa (1/4/2025).  

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan bakal menggelar doa bersama yang bertajuk "Merawat Alam Kawasan Danau Toba" pada tanggal 16 April 2025 di Stadion Lapangan Bola, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. 

Dalam ibadah tersebut akan ada juga pernyataan komitmen dan gerakan "Peduli Tano Batak". 

"Akan diselenggarakan doa bersama pada tanggal 16 April 2025 pukul 15.00 WIB di Stadion Lapangan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara," ujar Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan, Minggu (13/4/2025). 

"Diperkirakan akan dihadiri oleh 5 ribu pelayan,  jemaat sekitaran Tapanuli Raya dan kelima Pimpinan HKBP," sambungnya. 

Dalam agenda tersebut, akan ada penandatanganan komitmen Tano Batak terbebas dari narkoba, judi, human trafficking, dan kerusakan alam. 

"Ada juga pelantikan 'task force' atau satgas untuk mewujudkan nomor mewujudukan Tano Batak terbebas dari narkoba, judi, human trafficking, dan kerusakan alam," tuturnya. 

Ia berharap, kiranya tidak ada halangan bagi Kapoldasu Irjen Whisnu Hermawan hadir dalam acara ini. 

Sebelumnya, doa bersama telah dilakukan di dua kabupaten: Toba dan Samosir. 

Dalam doa bersama yang bertajuk "Merawat Alam Kawasan Danau Toba", Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan mengutarakan, merawat alam adalah tanggung jawab bersama. Ia juga menyampaikan, alam di kawasan Danau Toba sedang tidak baik-baik saja.

"Kita pahami bahwa, alam kita sedang bermasalah dan tidak baik-baik saja," tutur Pendeta Victor Tinambunan beberapa waktu lalu. 

"HKBP secara institusi ikut serta menjaga alam. Mari kita terbuka bekerjasama. Karena sesungguhnya ini tidak mungkin dikerjakan satu pihak, memang harus bersama, antara masyarakat, perusahaan, pemerintah,"  tambahnya.

Sebelumnya, acara doa bersama telah dilakukan di Toba pada tanggal 3 Maret 2025 lalu.

Ia jelaskan, merawat alam bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi juga seluruh elemen termasuk gereja dan perusahaan. Dengan kehadiran berbagai unsur dalam doa bersama tersebut, Ephorus menekankan usaha menjaga alam dapat dimulai dari diri sendiri. 

Terkait perundang-undangan yang menjadi perangkat mengatur pengelolaan hutan, Ephorus berharap adanya  kajian dan meminta tanggung jawab perusahaan yang memegang ijin sehingga kawasan Danau Toba dapat kembali terawat.

"Sama seperti yang kita inginkan pada hari ini,  bahwa Allah menciptakan bumi ini sungguh amat baik oleh karena itu kita harus merawatnya," tuturnya.

"Pemerintah perlu memeriksa perusahan yang memegang ijin, apakah yang dikerjakan sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang ada," sambungnya. 

"Meskipun perusahaan mempunyai dasar dengan alasan bahwa  apa yang dikerjakan mengikuti aturan atau undang-undang. Jika memang demikian, maka undang-undang itu sendiri atau peraturan itulah yang harus diubah," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com) 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved