Berita Medan

Dari Magister ke Petani, Perjuangan Wiliam Menanti SK CPNS

Setelah berbulan-bulan belajar keras, ia berhasil meraih impiannya menjadi seorang dosen di universitas negeri di Medan.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
ILUSTRASI- Petani memanen padi di persawahan Desa Pematang Johar, Deliserdang, Sabtu (8/2/2020). Bercocok tanam merupakan mata pencaharian warga setempat, dengan areal seluas 100 hektar. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Ketika nama Wiliam (24) muncul dalam daftar lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rasanya seperti mimpi yang akhirnya terwujud. 

Setelah berbulan-bulan belajar keras, ia berhasil meraih impiannya menjadi seorang dosen di Universitas Negeri di Medan. 

Namun, perjalanannya tak semulus yang dibayangkan.  

Bagi Wiliam, menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan sekadar pekerjaan, melainkan investasi masa depan.

Sebagai magister lulusan tahun 2204, ia melihat karir ASN sebagai jalan untuk berkontribusi sekaligus menjamin stabilitas hidup.  

"Diterima ASN itu seperti mewujudkan dua hal sekaligus, passion mengajar dan jaminan hidup jangka panjang," ujarnya.  

Ia adalah orang pertama di keluarganya yang berkesempatan menjadi ASN. Dukungan dari sanak saudara mengalir deras, membuatnya semakin bersemangat.

Namun, tak disangka, perjuangannya justru dimulai setelah pengumuman kelulusan.  

Saat dinyatakan lulus, Wiliam dan rekan-rekan calon ASN diimbau untuk segera mengundurkan diri dari pekerjaan mereka.

Tanpa pikir panjang, ia pun mengajukan resign dari posisinya sebagai guru dan tentor di Pulau Jawa.  

Namun, kabar tak menyenangkan datang dari Kementerian PAN-RB, pengangkatan ASN ditunda hingga Oktober.

Padahal, Wiliam sudah terlanjur mengakhiri kontrak kerjanya.  

"Saya sempat menyesal. Tapi waktu itu ada urusan keluarga yang memaksa saya pulang. Akhirnya, saya memutuskan resign lebih awal," akunya.  

Untungnya, kabar baik datang belakangan.

Pemerintah memutuskan untuk mempercepat pengangkatan CPNS, termasuk bagi Wiliam yang kini menunggu SK-nya di bulan Juni.  

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved