Sumut Terkini
Dampak Keributan di Pos Retribusi Sidebuk-Debuk, Disbudporapar Karo Akan Lakukan Evaluasi
Meskipun demikian, Munarta mengungkapkan meskipun kejadian kemarin bukan murni kesalahan dari petugas pos retribusi
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Dampak adanya video viral tentang keributan yang terjadi di pintu masuk ke objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk, Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Karo akan melakukan evaluasi.
Seperti diungkapkan Kepala Disbudporapar Kabupaten Karo Munarta Ginting, hal tersebut dilakukan untuk lebih membuat wisatawan yang datang lebih nyaman.
"Terkait kejadian kemarin, kita tentunya akan melakukan evaluasi untuk lebih baik lagi ke depannya," ujar Munarta, Jumat (11/4/2025).
Kata Munarta, berdasarkan laporan yang didapat dimana awal mula keributan yang terjadi di jalur masuk ke Sidebuk-Debuk ini karena adanya miskomunikasi antara wisatawan dengan petugas pengutipan retribusi.
Dimana, saat diminta untuk berhenti di pos retribusi wisatawan yang datang mengendarai mobil jenis pikap tersebut tak mengindahkan arahan petugas malah menerobos pos retribusi.
Meskipun demikian, Munarta mengungkapkan meskipun kejadian kemarin bukan murni kesalahan dari petugas pos retribusi pihaknya tetap meminta maaf kepada masyarakat.
Pasalnya, dalam video yang telah viral tersebut dua orang petugas retribusi yang menghentikan kendaraan wisatawan tersebut dianggap kurang sopan.
"Tentunya kami meminta maaf kepada masyarakat dan wisatawan atas kelalaian dan kurang santunnya petugas kami di kawasan wisata Semangat Gunung," katanya.
Sebagai informasi, selama masa libur Lebaran 1446 H kemarin kawasan Berastagi kembali diserbu oleh wisatawan dari berbagai daerah untuk mengisi waktu liburnya.
Berdasarkan catatan dari Disbudporapar Karo, lebih dari 104.000 jiwa berwisata ke berbagai objek wisata di Kabupaten Karo mulai dari hari pertama Lebaran hingga hari kedelapan.
Mengingat banyaknya wisatawan yang berkunjung dan adanya keributan yang terjadi di salah satu objek wisata di Kabupaten Karo ini, Munarta mengaku pihaknya terus memiliki catatan untuk bahan evaluasi ke depannya.
Dijelaskan Munarta, hingga saat ini masih banyak pembenahan yang harus dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karo.
Dikatakannya, adapun pembenahan yang nantinya akan dilakukan ialah pengadaan atraksi baru di kawasan wisata, pembenahan sarana dan sarana.
Dan yang tak kalah penting, dirinya mengatakan baik petugas maupun masyarakat yang tinggal di seputar objek wisata di Kabupaten Karo tentunya harus mendukung kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan.
"Kita harapkan juga dukungan dari seluruh masyarakat, sehingga wisatawan bisa mendapatkan keamanan dan kenyamanan, agar pengunjung bisa mendapatkan pengalamannya yang baik setiap kali berkunjung ke Kabupaten Karo," pungkasnya.
(mns/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bupati Samosir Hadiri Penandatanganan MoU Pidana Kerja Sosial antara Pemerintah Daerah dan Kejaksaan |
|
|---|
| Inovasi KATA BAIK Bawa Pemko Binjai Raih Juara 1 pada North Sumatera Innovation Day 2025 |
|
|---|
| Polisi yang Gebuki Pengendara di Depan Polda Sumut Ternyata Alami Gangguan Kejiwaan |
|
|---|
| Kata BKD DPRD Sumut Terkait Megawati Zebua Resmi Ditetapkan Tersangka |
|
|---|
| Tim Gabungan Kodim 0205/TK Tangkap Dua Terduga Pemain Sabu, Sembilan Paket Jadi Bukti |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kepala-Disbudporapar-Kabupaten-Karo-Munarta-Ginting.jpg)