Sumut Terkini

Viral Petugas Retribusi Sidebuk-Debuk Adang Wisatawan, Ini Kata Kadis Pariwisata Karo

Dimana, di beberapa media sosial dan online memberitakan tentang adanya wisatawan yang mendapatkan pengalaman

|
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
facebook Berita Karo Simalem
PETUGAS ADANG WISATAWAN : Dua orang pria yang merupakan petugas pengutipan di pos retribusi masuk ke pemandian air panas Sidebuk-Debuk, mengadang kendaraan wisatawan, Minggu (6/4/2025) kemarin. Keduanya terlibat cekcok dengan wisatawan diduga karena enggan saat diberhentikan di pos retribusi. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Aktivitas wisata di Berastagi, Kabupaten Karo, beberapa waktu terakhir kembali viral.

Dimana, di beberapa media sosial dan online memberitakan tentang adanya wisatawan yang mendapatkan pengalaman kurang mengenakkan dari oknum yang mengakus sebagai petugas retribusi. 

Diketahui, dalam rekaman video yang sudah viral tersebut cekcok antar wisatawan dengan oknum petugas retribusi itu terjadi di jalan masuk ke objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk.

Dalam video yang diduga diambil pada Minggu (6/4/2025) itu, wisatawan mengatakan jika ia diadang oleh pelaku Pungutan Liar (Pungli) di pintu masuk objek wisata tersebut. 

Ketika dikonfirmasi perihal viralnya dugaan Pungli di salah satu objek wisata ini, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Karo, Munarta Ginting mengungkapkan jika oknum yang melakukan pengutipan tersebut memang petugas retribusi.

Dirinya menjelaskan, di jalur masuk objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk memang terdapat pos retribusi tak jauh dari simpang masuk dari simpang Doulu. 

"Ya memang di bagian depan itu kan ada pos retribusi dari kita (Pemkab Karo). Jadi kedua petugas kita itu menjalankan tugasnya. Jadi bukan Pungli," ujar Munarta, Kamis (10/4/2025). 

Diungkapkan Munarta, terkait peristiwa ini dirinya juga sudah mengetahui dari beberapa laporan yang masuk.

Salah satunya, ialah dari wisatawan yang merekam peristiwa ini yang diketahui perekam video tersebut merupakan seorang wartawan di salah satu media massa harian. 

"Sudah langsung dilaporkan ke kita, dan saya juga sudah minta penjelasan bagaimana kronologinya," katanya. 

Dari pengakuan kedua belah pihak baik perekam video maupun kedua petugasnya tersebut, Munarta menjelaskan jika awalnya petugasnya menyetop si perekam video di depan pos retribusi.

Namun, tanpa ada koordinasi kendaraan yang ditumpangi oleh perekam video tersebut tidak mau mengindahkan arahan petugas untuk berhenti di pos retribusi. 

Sehingga, kedua petugas yang merasakan diacuhkan oleh pengendara langsung mengejar mobil tersebut untuk membayar retribusi.

Namun, setibanya di lokasi petugas berhasil mencegat mobil tersebut terjadi percekcokan antara kedua belah pihak. 

"Jadi awalnya sudah diberhentikan, tapi yang bersangkutan enggak mau berhenti sehingga dikejar sama petugas kita. Namun, terjadi miskomunikasi dan sehingga kejadian ini menjadi viral," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved