Berita Viral
TERUNGKAPNYA Modus Pelecehan Keluarga Pasien di RS Hasan Sadikin, Oknum PPDS Beri Obat Bius
Dunia medis tercoreng oleh ulah seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad.
TRIBUN-MEDAN.com - Dunia medis tercoreng oleh ulah seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad.
Oknum PPDS tersebut diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anggota keluarga pasien.
Peristiwa pelecehan terhadap keluarga pasien terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.
Modusnya, pelaku memberikan obat bius yang membuat korban tidak sadarkan diri.
Diceritakan dalam unggahan yang viral di media sosial bahwa korban yang sedang menunggu pasien di RS tersebut, diarahkan oleh pelaku untuk melakukan sebuah prosedur medis.
Memanfaatkan ketidaktahuan korban, pelaku memberikan obat berupa midazolam hingga korban tidak sadarkan diri.
Pasca diberikan obat itu atau 4 – 5 jam, korban sadar dan merasakan sakit pada area kemaluan.
Korban pun meminta visum ke dokter SPOG dan hasilnya didapati ada bekas sperma yang menempel.
Kasus pelecehan seksual ini terjadi di gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung.
RSHS Buka Suara
Dalam rilis resmi yang diterima, Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah menerima laporan kekerasan seksual itu.
Disampaikan bahwa pelecehan seksual kepada keluarga pasien itu terjadi pada pertengahan Maret 2025 di area rumah sakit.
Unpad dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik.
“Unpad dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan, serta memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua,” tulis keterangan itu diterima pada Rabu (9/4/2025).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/dRumah-Sakit-Dr-Hasan-Sadikin-RSHS-Bandung.jpg)