Sumut Terkini

Okupansi Hotel di Parapat Turun 30 Persen, Dampak Cuaca Ekstrem dan Naiknya Air Danau Toba

Dari catatan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, okupansi hotel di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon berada pada persentase 70-75 persen.

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
Tribun-Medan.com/Alija Magribi
Sejumlah wisatawan terlihat menikmati Pantai Bebas, Parapat sebelum konsep New Normal diresmikan Dinas Pariwisata Simalungun, pada Jumat (29/5/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com, PARAPAT- Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Fikri Damanik melaporkan bahwa okupansi hotel di Danau Toba mengalami penurunan signifikan pada libur Idul Fitri 2025.

Ada sejumlah faktor ditengarai menjadi penyebab kurang bergeliatnya industri pariwisata ini.

Dari catatan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, okupansi hotel di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon berada pada persentase 70-75 persen.

“Sangat jauh menurun dibandingkan Idul fitri tahun lalu yang mana persentase kita bisa mencapai 100 persen. Turun sekitar 25-30 persen lah untuk tahun ini,” kata Fikri. 

Angka itu didapat setelah Dinas Pariwisata beberapa hari lalu mengambil sampel di hotel berbintang seperti Khas Parapat, Patra Parapat, Hotel Atsari, Hotel My Nasha, Hotel Danau Toba Cottage In, Hotel Hermina dan Hotel Darma Agung. 

Adapun faktor penyebab menurunnya tingkat hunian hotel ini, beber Fikri disebabkan karena cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kabupaten Simalungun yang rutin diguyur hujan.

Ada pula dampak kenaikan permukaan air Danau Toba sehingga pengunjung keluarga khawatir dengan anak-anaknya. 

“Biasanya kan anak-anak bisa main di pinggiran. Nah sekarang kan karena permukaan air naik, jadi banyak keluarga pasti takut bawa anaknya main-main di Danau Toba,” kata Fikri.

Faktor pendukung lainnya okupansi hotel di Parapat mengalami penurunan adalah panjangnya hari libur Lebaran ditambah cuti bersama.

Alhasil banyak wisatawan memilih liburan yang lebih bervariatif dan panjang.

Kunjungan ke Objek Wisata Pemandian Meningkat

Fikri Damanik, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun menyebut seiring dengan menurunnya okupansi hotel di Danau Toba, alternatif wisata non-superpriorita seperti kolam renang mata air mengalami peningkatan. 

“Seperti di Pemandian Bah Damanik; Pemandian Air Sejuk (PAS) di Bah Jambi; Simatahuting; Bahapal dan lain-lain itu mengalami peningkatan. Kunjungan ke RTP Pantai Bebas Parapat pun tinggi,” kata Fikri. 

Fikri memperkirakan bahwa minat masyarakat yang tinggi ke obyek wisata tersebut karena seiringan dengan rutinitas pulang kampung, terjangkau secara harga, dan ramah bagi keluarga.

"Barangkali lokasi-lokasi tersebut yang umumnya masuk di pedesaan kebetulan banyak warga yang sekalian pulang kampung dan mengundang keluarganya," katanya. 

(alj/tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved