Inflasi Sumut di Maret 2025 Capai 0,68 Persen, BPS Catat Kenaikan Harga di Beberapa Sektor

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat terjadinya kenaikan inflasi pada bulan Maret 2025.

Berdasarkan data terbaru, inflasi di Sumut mencapai 0,68 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) inflasi tercatat sebesar 0,69 persen. 

Statistik Ahli Utama BPS Sumut, Misfarudin, menjelaskan bahwa kenaikan inflasi dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok barang dan jasa, terutama bahan makanan, harga cabai, beras, dan telur ayam mengalami kenaikan signifikan. 

“Secara rinci seperti emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), minyak goreng, ikan dencis, kelapa, bawang merah, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bawang putih, pemeliharaan/service, ikan nila, Sigaret Kretek Tangan (SKT), gula pasir, mie, kentang, kopi bubuk, Sigaret Putih Mesin (SPM), tarif parkir, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, kangkung, dan ketupat/lontong sayur,” jelasnya.

Kemudian, tarif angkutan dan harga BBM non-subsidi turut mendorong inflasi. Perumahan & Listrik, kenaikan biaya listrik dan gas LPG berkontribusi pada inflasi. 

“Inflasi Sumut (3,2 persen yoy) masih lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 3,5 persen . Namun, kenaikan harga pangan masih menjadi perhatian utama bagi masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah,” ujarnya.

Untuk Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,37. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 2,18 persen dengan IHK sebesar 109,46, sedangkan inflasi y-on-y yang terendah terjadi di Kabupaten Labuhanbatu sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 110,68.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan