Breaking News

Berita Viral

DPR RI Ingatkan PHK Massal Imbas Kebijakan Donald Trump Naikkan Tarif Impor: Ekspor Turun, PHK Naik

Anggota DPR RI memprediksi ada gelombang PHK besar-besaran setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan kenaikan tarif impor.

WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri saat ditemui di Markas PKB, Jalan Raden Saleh, Menteng, Jakarta, Selasa (11/6/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Anggota DPR RI memprediksi ada gelombang PHK besar-besaran setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan kenaikan tarif impor

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi PKB M. Hanif Dhakiri menyebut ada potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di Indonesia imbas kebijakan Donald Trump tersebut. 

Hanif seperti dimuat Tribunnews.com pada Minggu (6/4/2025) menyebut kebijakan Amerika Serikat yang memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia sebagai alarm serius bagi ekonomi nasional. 

Menurutnya kebijakan baru itu bisa berdampak negatif bagi perekonomian nasional.

Di antaranya bisa berdampak pada menurunnya nilai ekspor Indonesia, dan meningkatnya PHK.

Maka dari itu Hanif meminta pemerintah segera bisa mengantisipasi dampak buruk kebijakan Donald Trump tersebut.

“Kalau tidak diantisipasi, dampaknya bisa meluas, ekspor turun, PHK meningkat, inflasi naik, dan daya beli masyarakat tertekan,” ujar Hanif Dhakiri dalam keterangannya Minggu (6/4/2025).

Baca juga: Permintaan Maaf Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Ajudan Kapolri Pukul dan Ancam Jurnalis

Baca juga: NASIB Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tanpa Izin: Kena Sentil Dedi Mulyadi dan Diperiksa Kemendagri

Baca juga: Polres Asahan Ungkap Kasus Penganiayaan Pelajar, Tiga Pelaku Geng Motor Diringkus

Sementara itu pemerintah Indonesia akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS.

Tim lintas kementerian dan lembaga, perwakilan Indonesia di AS, dan para pelaku usaha nasional, telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi tarif resiprokal AS.

"Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah AS dalam berbagai tingkatan,termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS," ucap Susiwijono seperti dimuat Tribunnews.com pada Jumat (4/4/2025).

Sebagai bagian dari negosiasi, Pemerintah Indonesia disebut telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang diangkat Pemerintah AS.

Terutama yang disampaikan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan US Trade Representative.

"Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama mengingat 10 negara ASEAN seluruhnya terdampak pengenaan tarif AS," kata Susiwijono.

Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa tarif baru impor ke AS dikenakan kepada semua negara.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved