Sumut Terkini

Sejak Banjir Bandang 2023 di Kenegerian Sihotang, Warga: Kami Masih Cemas bila Hujan Deras

Kawasan yang berada di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir ini dilanda banjir bandang yang bersumber dari kawasan perbukitan.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Seorang jemaat HKBP di Kenegerian Sihotang, Alusdin Sihotang menyampaikan pengalamannya saat terjadi banjir bandang pada tahun 2023. Ia turut serta dalam doa bersama yang bertajuk "Merawat Alam Kawasan Danau Toba" di Sopo Bolon HKBP Pangururan, Kabupaten Samosir pada Selasa (1/4/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Dalam doa bersama yang bertajuk "Merawat Alam Kawasan Danau Toba", seorang warga Kenegerian Sihotang Alusdin Sihotang mengaku cemas bila hujan deras turun.

Hal ini ia sampaikan setelah mengalami banjir bandang pada tahun 2023 silam. 

Kawasan yang berada di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir ini dilanda banjir bandang yang bersumber dari kawasan perbukitan.

Kejadian ini menelan 1 korba jiwa, 8 unit rumah rusak parah serta material menutupi areal pertanian.

"Banjir Bandang terjadi tahun 2023 di Kenegerian Sihotang. Banjir yang kami alami bersumber dari perbukitan, membawa material batu, kayu, lumpur dan pasir mengakibatkan 8 rumah rusak parah dan 1 korban jiwa," ujar Alusdin Sihotang, Selasa (1/4/2025). 

"Berdasarkan hasil penelusuran, banjir tersebut merupakan dampak ulah manusia yang melakukan penebangan pohon," sambungnya. 

Pihaknya melihat titik awal penyebab banjir bandang dengan menggunakan drone.

"Penjajakan selama 3 hari 3 malam ditemukan banyak ulah manusia dan ada juga bencana alam murni," terangnya. 

Kejadian dua tahun silam masih menyisakan kecemasan. 

"Sampai saat ini kami tetap cemas apabila hujan deras, kami takut akan kembali terjadi banjir bandang yang membawa material dari atas perbukitan," tuturnya. 

"Kami sangat mendukung langkah dan doa bersama merawat alam ini dan  kami sangat berterima kasih," terangnya.

Baginya, acara doa bersama yang dipimpin Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan ini menjadi langkah awal menghindari terjadinya perusakan alam.

"Kita berharap Pemkab dan Ephorus HKBP dapat menyuarakan perusakan hutan ke pemerintah pusat untuk mengambil langkah-langkah penanganan," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved