Breaking News

Sumut Terkini

Ephorus HKBP Victor Tinambunan Sebut Alam di Kawasan Danau Toba Sedang Tidak Baik-baik Saja

Dalam doa bersama yang bertajuk "Merawat Alam Kawasan Danau Toba", Ephorus HKBP mengutarakan, merawat alam adalah tanggung jawab bersama.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
DOA BERSAMA: Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan menyampaikan keterangannya terkait pelestarian alam saat konferensi pers di Sopo Bolon HKBP Pangururan, Kabupaten Samosir, Selasa (1/4/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Dalam doa bersama yang bertajuk "Merawat Alam Kawasan Danau Toba", Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan mengutarakan, merawat alam adalah tanggung jawab bersama. Ia juga menyampaikan, alam di kawasan Danau Toba sedang tidak baik-baik saja.

"Kita pahami bahwa, alam kita sedang bermasalah dan tidak baik-baik saja," tutur Pendeta Victor Tinambunan, Selasa (1/4/2025). 

"HKBP secara institusi ikut serta menjaga alam. Mari kita terbuka bekerjasama. Karena sesungguhnya ini tidak mungkin dikerjakan satu pihak, memang harus bersama, antara masyarakat, perusahaan, pemerintah,"  tambahnya.

Hal ini, ia sampaikan pada doa bersama yang dilakukan keduakalinya. Sebelumnya, acara doa bersama telah dilakukan di Toba pada tanggal 3 Maret 2025 lalu.

Ia jelaskan, merawat alam bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi juga seluruh elemen termasuk gereja dan perusahaan. Dengan kehadiran berbagai unsur dalam doa bersama tersebut, Ephorus menekankan usaha menjaga alam dapat dimulai dari diri sendiri. 

Terkait perundang-undangan yang menjadi perangkat mengatur pengelolaan hutan, Ephorus  berharap adanya  kajian dan meminta tanggung jawab perusahaan yang memegang ijin sehingga kawasan Danau Toba dapat kembali terawat.

"Sama seperti yang kita inginkan pada hari ini,  bahwa Allah menciptakan bumi ini sungguh amat baik oleh karena itu kita harus merawatnya," tuturnya.

"Pemerintah perlu memeriksa perusahan yang memegang ijin, apakah yang dikerjakan sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang ada," sambungnya. 

"Meskipun perusahaan mempunyai dasar dengan alasan bahwa  apa yang dikerjakan mengikuti aturan atau undang-undang. Jika memang demikian, maka undang-undang itu sendiri atau peraturan itulah yang harus diubah," lanjutnya.

Selanjutnya, Ketua DPRD Samosir Nasip Simbolon  berharap acara yang digelar dapat dijadikan sebagai momentum membangkitkan semangat merawat Danau Toba

"Kami sudah melakukan upaya pelestarian bersama Pemkab Samosir. Banyak tantangan dan polemik, perlu sinergitas kawasan Danau Toba untuk merawat hutan dan mencegah galian C berdasarkan regulasi yang ada," tuturnya. 

Ia jelaskan, kewenangan yang diberikan pemerintah saat ini dalam pengelolaan hasil hutan perlu ditinjau dan dipertimbangkan kembali, melihat dampak kerusakan lingkungan yang terjadi. 

"Upaya peninjauan ini dapat disuarakan secara bersama-sama. Melalui Oppui Ephorus HKBP, kita berharap HKBP dapat  memberi saran ke pemerintah pusat untuk memberi kajian penebangan pohon di Danau Toba," terangnya. 

Upaya menjaga lingkungan, ia sampaikan, DPRD dan Pemkab Samosir sudah melakukan penertiban KJA untuk mengurangi dampak dengan penempatan zona khusus.

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat bekerjasama, bukan hanya doa juga harus aksi nyata. 

"Kami DPRD dan Pemkab Samosir siap bekerja bersama, kami siap  menjalin kerjasama menganggarkan pengadaan bibit, melalui gereja-gereja, kita gotong royong dalam penanaman pohon," pungkasnya...

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved