Dishub Sumut Akan Lakukan Rekayasa Lalulintas Antisipasi Kemacetan di Wisata Tele Selama Lebaran  

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Dinas Perhubungan Sumatera Utara dan Ditlantas Polda Sumut, berkolaborasi dengan Pemkab Samosir menyiapkan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan di Penatapan Tele, Kabupaten Samosir, selama masa libur Lebaran 2025. 

Hal itu dilakukan sebab Pemprov Sumut dan Pekab Samosir berkaca pada libur Nataru 2024 lalu, dimana lokasi Panatapan Tele mengalami kemacetan parah. 

Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan mengatakan, tim yang turun ke lapangan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.

"Pasca rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat Toba 2025 di Mapolda Sumut, saya dan Pak Dirlantas sepakat Dishub Sumut bersama Ditlantas sepakat menurunkan tim untuk meninjau langsung lokasi Panatapan Tele," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).

Dikatakannya, berdasarkan hasil survei, kapasitas parkir di Menara Pandang Tele dinilai tidak mencukupi. 

"Saat ini hanya tersedia 80 slot parkir untuk mobil dan 150 slot untuk sepeda motor. sedangkan jumlah kendaraan pengunjung diperkirakan bisa mencapai lebih dari 500 unit mobil," jelasnya.

Menurutnya, kemacetan juga diperparah oleh banyaknya pejalan kaki yang menyeberang jalan di sekitar lokasi

"Berdasarkan hasil survei, tim gabungan merekomendasikan berbagai strategi, mulai dari penyediaan kantong parkir tambahan hingga penataan arus lalu lintas," tuturnya. 

Ditlantas Polda Sumut juga merekomendasikan penyediaan kantong parkir tambahan di Simpang Tele dan layanan shuttle bus bagi pengunjung. 

"Selain itu, parkir di badan dan bahu jalan sepanjang Simpang Tele - Pangururan akan dilarang, dan parkir on-street di Jalan Desa Sosordolok akan dijadikan alternatif," jelasnya. 

Sementara Dishub Sumut akan memasang mobile Videotron di Simpang Tele dan Simpang Tano Ponggol.

"Kita juga merekomendasikan agar pengelola wisata Menara Pandang Tele menyediakan informasi kepadatan pengunjung melalui website atau media sosial," jelansya. 

Dishub Sumut juga merekomendasikan Pemkab Samosir supaya menerapkan tarif parkir progresif untuk mengatur durasi parkir dan menyediakan toilet portable di dekat loket masuk agar mengurangi pergerakan pejalan kaki yang menyeberang ke foodcourt. 

"Untuk solusi jangka panjang, antisipasi jangka panjang, Pemkab perlu membangun Jembatan Penyeberangan Orang, untuk mengurangi konflik pejalan kaki dan kendaraan yang melintas," tambah Agustinus.  

Satlantas Polres Samosir juga akan menyediakan mobil derek guna mengatasi kemacetan akibat kendaraan mogok yang sering terjadi akibat overheat mesin.