Paskah Nasional 2025

Yasonna Laoly Cerita Budaya Nias Mangai Binu Cerminkan Perjuangan Misionaris yang Bertaruh Nyawa

Rapat Panitia Paskah Nasional 2025 tiba-tiba khusyuk saat Yasonna Laoly menceritakan budaya mengerikan di Nias sebelum masuknya Agama Kristen

|
Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Ayu Prasandi
Hendrik Naipospos/Tribun Medan
PANITIA PASKAH - Foto bersama Panitia Paskah Nasional 2025 di Aula RS Advent Medan, Rabu (27/3/25). Anggota DPR RI Yasonna Laoly mengapungkan janji untuk memperjuangkan Peringatan Paskah ditampung dalam APBN. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Rapat Panitia Paskah Nasional 2025 tiba-tiba khusyuk saat anggota DPR RI Yasonna Laoly menceritakan budaya mengerikan di Nias sebelum masuknya Agama Kristen.

Dahulu masyarakat Nias mengenal budaya Mangai Binu: Penggal kepala untuk menemani jasad kaum bangsawan.

"Sekarang sudah tidak ada. Sewaktu saya kecil diceritakan itu (Mangai Binu) langsung ketakutan," ucap Yasonna Laoly di Aula RS Advent Medan, Rabu (26/3/2025).

Yasonna menceritakan budaya Mangai Binu bukan tanpa sebab, ia ingin mengilustrasikan perjuangan berat misionaris meski harus bertaruh nyawa.

"Mereka (misionaris) meninggalkan kehidupan mewah di negaranya hanya untuk mengeluarkan kita dari keterpurukan. Mengenalkan kita keselamatan," sambungnya.

ZIARAH MAKAM - Panitia Paskah Nasional 2025 menziarahi makam misionaris Ingwer Ludwig Nommensen di Sigumpar, Kabupaten Toba. Makam ini akan menjadi salah satu destinasi napak tilas pada 24-26 April 2025.
ZIARAH MAKAM - Panitia Paskah Nasional 2025 menziarahi makam misionaris Ingwer Ludwig Nommensen di Sigumpar, Kabupaten Toba. Makam ini akan menjadi salah satu destinasi napak tilas pada 24-26 April 2025. (Doc. Panitia Paskah Nasional 2025)

Baca juga: Makam Munson-Lyman Jadi Titik Awal Napak Tilas Paskah Nasional 2025

Baca juga: Paskah Nasional 2025 Telusuri Kristenisasi di Tanah Karo: Kisah H.C Kruyt hingga Pdt J.H Neumann

Ia turut mengapresiasi keptusan Panitia yang akan melakukan Napak Tilas perjalanan misionaris di berbagai daerah. Sekaligus membuat Paskah Nasional 2025 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Yasonna juga berjanji agar pembiayaan kegiatan Paskah Nasional bisa ditampung APBN.

"Apalah arti Natal tanpa Paskah. Bersama-sama kita dorong agar pemerintah dan DPR mengalokasikan dana untuk penyelenggaraan Paskah tahun depan," tutur Yasonna.

Napak Tilas akan dimulai tanggal 24-26 April 2025, makam Munson-Lyman akan menjadi lokasi pertama yang akan diziarahi.

Ketua Pelaksana Paskah Nasional, Landen Marbun, menceritakan jika pihaknya memiliki alasan yang kuat menjadikan makam Munson-Lyman titik awal napak tilas Paskah Nasional 2025.

Munson-Lyman mati martir: meninggal dunia karena mempertahankan kepercayaannya.

"Kristenisasi di Tanah Batak berhasil setelah darah Munson-Lyman tercurah," ucap Landen Marbun.

"Nommensen bahkan datang dan mempersiapkan diri setelah belajar dari peristiwa yang dialami Munson-Lyman," sambungnya.

KRISTENISASI TANAH KARO - Panitia Paskah Nasional 2025 mengunjungi GBKP Buluhawar, Senin (17/2/2025), untuk menelusuri sejarah penyebaran injil di Tanah Karo. Gereja ini adalah tempat ibadah pertama yang ditahbiskan tanggal 24 Desember 1899.
KRISTENISASI TANAH KARO - Panitia Paskah Nasional 2025 mengunjungi GBKP Buluhawar, Senin (17/2/2025), untuk menelusuri sejarah penyebaran injil di Tanah Karo. Gereja ini adalah tempat ibadah pertama yang ditahbiskan tanggal 24 Desember 1899. (Doc. Panitia Paskah Nasional 2025)

Baca juga: Paskah Nasional 2025 Kenang Pelayanan I.L Nommensen Dirikan Gereja Pertama di Hutadame

Setelah menjiarahi Makam Munson-Lyman di Lobu Pining, Kabupaten Tapanuli Utara, peserta Paskah Nasional 2025 akan melanjutkan napak tilas ke berbagai lokasi termasuk ke Hutadame dan Salib Kasih.

Hutadame memiliki nilai historis yang sangat kuat. Tempat pertama misionaris Ludwig Ingwer Nommensen berkotbah dan mendirikan rumah ibadah tanggal 29 Mei 1864.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved