Berita Viral

RESPON Mabes TNI dan Puan Maharani Terkait Masih Maraknya Unjuk Rasa yang Menolak UU TNI

Markas Besar TNI dan Puan Maharani menanggapi aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI yang masih terjadi di berbagai daerah hingga hari.

Editor: AbdiTumanggor
Gita Irawan/Tribunnews.com
DEMO UU TNI: Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei menanggapi aksi demonstrasi penolakan revisi UU TNI saat ditemui di Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap Jakarta pada Kamis (27/3/2025). Kristomei mendorong agar masyarakat melaporkan prajurit yang melakukan kekerasan saat melakukan perbantuan pengamanan aksi ke satuan Polisi Militer setempat. (Gita Irawan/Tribunnews.com) 

Respon Mabes TNI dan Puan Maharani Terkait Masih Maraknya Aksi Unjuk Rasa yang Menolak UU TNI.

TRIBUN-MEDAN.COM - Markas Besar TNI dan Ketua DPR RI menanggapi aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI yang masih terjadi di berbagai daerah hingga hari ini, Kamis (27/3/2025).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengakui prajurit TNI juga turut mengamankan aksi unjuk rasa atas permintaan perbantuan dari Kepolisian.

Mantan Wakil Gubernur Akmil ini mengatakan apabila dalam pelaksanaan aksi unjuk rasa dan pengamanan aksi tersebut terdapat prajurit TNI yang melakukan kekerasan, agar menyiapkan bukti dan melaporkanmya ke satuan Polisi Militer (Pom) setempat.

"Apabila memang ditemukan prajurit TNI itu melakukan kekerasan dan ini kami juga mohon maaf, tolong kalian ada bukti-buktinya, serahkan kepada POM setempat, sehingga kita bisa proses hukum," ujar Kristomei kepada wartawan Tribunnews di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (27/3/2025).

"Jadi tidak lagi katanya-katanya, kalau emang ada bukti di lapangan, ada fotonya, ada tahu namanya, kesatuannya, ya segera kita ingatkan dan kita proses hukum itu. Apalagi misalnya sampai cedera, sampai cacat yang dipukul misalnya," ucap dia.

Namun, Kristomei juga mengimbau agae demonstran dan aparat sama-sama menahan diri untuk tak saling memprovokasi.

Ia juga mengimbau agar demonstran tidak melakukan perusakan fasilitas umum saat menyampaikan pendapatnya.

"Sehingga bisa para teman-teman yang tadi berdemo itu, bisa menyatakan pendapatnya, secara baik, secara lancar, tanpa harus mencederai, tanpa harus merusak. Apalagi nanti kita mau lebaran nih, bermaaf-maafan ya," pungkasnya.

Sebanyak 1.824 Personel Gabungan Disiagakan

Sebanyak ribuan personel gabungan disiagakan untuk mengamankan adanya rencana aksi demo di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, jelang Lebaran 2025 atau pada Kamis (27/3/2025) sore.

Dalam pamflet yang tersebar, aksi tersebut digelar oleh Koalisi Masyarakat Sipil dengan sejumlah tuntutan yakni penolakan RUU TNI maupun RUU Polri.

"1.824 (personel dikerahkan)," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan pada Kamis (27/3/2025).

Ribuan personel yang dikerahkan tergabung dari unsur TNI, Polri hingga Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta yang disebar ke sejumlah titik.

Di sisi lain, Susatyo mengatakan pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait hal itu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved