Idul Fitri

7 Tradisi Menyambut Lebaran Idul Fitri di Sumatera Utara

Lebaran Idul Fitri adalah momen yang penuh kebahagiaan bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy
Pinterest
IDUL FITRI - Di Sumatera Utara, yang dikenal dengan keragaman budaya dan etnisnya, tradisi menyambut Idul Fitri memiliki warna yang khas dan unik. 

4. Silaturahmi dan Saling Bermaafan

Tradisi saling bermaafan atau silaturahmi adalah momen yang paling dinanti-nanti pada Lebaran di Sumatera Utara. Setelah sebulan berpuasa, umat Muslim saling mengunjungi keluarga, tetangga, dan sahabat untuk saling memaafkan. Biasanya, saat berkunjung, tuan rumah akan menyediakan hidangan lezat, termasuk kue-kue khas Lebaran yang telah disiapkan jauh-jauh hari.

Bagi masyarakat Sumatera Utara, silaturahmi bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga cara untuk menjaga hubungan kekeluargaan dan mempererat tali persaudaraan. Saling memaafkan di hari yang fitri adalah refleksi dari semangat untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun batin.

5. Malam Takbiran di Masjid

Malam takbiran di masjid menjadi salah satu momen yang paling khidmat dalam rangkaian perayaan Idul Fitri. Warga bersama-sama melantunkan takbir di masjid atau mushala, merayakan kemenangan setelah bulan Ramadan yang penuh ujian. Takbiran biasanya dimulai pada malam hari dan berlangsung hingga pagi menjelang shalat Idul Fitri. Suasana penuh kebersamaan dan kehangatan membuat malam takbiran menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi masyarakat Sumatera Utara.

6. Pakaian Baru dan Kunjungan Ke Rumah Kerabat

Pakaian baru menjadi simbol dari semangat kebahagiaan menyambut hari raya. Sebagian besar masyarakat Sumatera Utara akan mengenakan pakaian baru atau pakaian terbaik mereka pada hari raya Idul Fitri. Pakaian ini tidak hanya dipakai saat shalat Id, tetapi juga saat berkunjung ke rumah saudara dan tetangga.

Tradisi berkunjung ke rumah kerabat dan tetangga juga sangat penting. Ini adalah saat untuk mempererat hubungan antar keluarga dan teman. Banyak yang memanfaatkan momen ini untuk bersilaturahmi dan membangun kembali hubungan yang lebih baik setelah berbulan-bulan sibuk dengan kegiatan sehari-hari.

7. Berbagi Hadiah

Pertukaran hadiah kecil antara tetangga atau keluarga sebagai tanda persaudaraan dan kebersamaan. Selain itu, di beberapa tempat, masyarakat juga mengadakan hiburan tradisional, seperti pertunjukan musik daerah atau tarian khas, yang semakin menambah semarak perayaan.

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved