Casis Bintara Polri Dibegal

Casis Bintara Polri yang Dibegal Sudah Buat Laporan, Polrestabes Medan Buru Pelaku

Sat Reskrim Polrestabes Medan telah menerima laporan Roberto Crystiano Simbolon (19) calon siswa (Casis) Bintara Polri diduga korban begal.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
KORBAN BEGAL: Calon siswa (Casis) Bintara Polri yang diduga menjadi korban begal saat diwawancarai bersama ibunya, Jumat (21/3/2025). Ia berharap Kapolda membantunya tetap bisa menjadi anggota Polri. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Sat Reskrim Polrestabes Medan telah menerima laporan Roberto Crystiano Simbolon (19) calon siswa (Casis) Bintara Polri diduga korban begal di Jalan Letda Sujono atau titi sewa, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Rabu (19/3/2025) lalu.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

"Laporannya pasti ditindaklanjuti. Masih berproses,"kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto, Jumat (21/3/2025).

Sebelumnya, seorang calon siswa (Casis) Bintara Polri bernama Roberto Crystiano Simbolon diduga menjadi korban begal.

Uang sebesar Rp 1 juta dan handphone miliknya raib dirampas para pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang.

Selain itu, ia mengalami luka di dagu, pipi dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Roberto Crystiano Simbolon, saat ditemui, dagunya masih ditutup perban dan seluruh wajahnya luka.

Ia menceritakan bagaimana awal mula dirinya dibegal, namun tetap berusaha tiba ke tempat pemeriksaan fisik calon Siswa Bintara Polri.

Pagi-pagi buta, ia pamit kepada kedua orang tuanya untuk berangkat tes kesehatan dari Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang ke Politeknik Pariwisata Negeri Medan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (Rikes).

Tanpa rasa curiga apapun ia melesat melewati dinginnya pagi hari.

Setibanya di Jalan Letda Sujono atau jembatan Tembung, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan ia menurunkan laju kendaraannya karena ada lubang.

Namun dari sebelah kanan rupanya ada orang tak dikenal mengendarai sepeda motor menendangnya hingga terjatuh.

Bukan cuma terjatuh, Roberto juga terseret ke aspal hingga wajah, tangan dan kakinya luka berdarah-darah.

"ceritanya pas saya mau berangkat ke tempat rikkes tahap 1, saya lewat dari belakang, Tembung. Sebelum di jembatan (titi sewa) ada lubang, saya menghindari lubang itu jadinya saya pelan. Tiba-tiba ada orang dari kanan datang nendang saya dari kanan sampai saya terjatuh ke kiri ke lubang besar itu,"kata Roberto, Jumat (21/3/2025).

Usai terjatuh dan tertimpa motor, para pelaku mendatanginya langsung mengambil handphone, disusul dompet berisi uang sebesar Rp 1 juta yang disimpan dalam saku celana belakang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved