Sumut Terkini
Tingkat Kepesertaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Kabupaten Simalungun di Bawah Nasional
Sejauh ini, tingkat kepesertaan BPJS PBI dan BPJS Ketenagakerjaan para penduduk Kabupaten Simalungun berada di bawah target nasional.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN- Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih menargetkan jumlah masyarakat miskin yang mendapat pendampingan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) mencapai 100 persen.
Sejauh ini, tingkat kepesertaan BPJS PBI dan BPJS Ketenagakerjaan para penduduk Kabupaten Simalungun berada di bawah target nasional.
Dalam pertemuan dengan Kepala Cabang (Kacab) BPJS Kesehatan dan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, dr Kiki Chrismatmar Marbun, selaku Kacab BPJS Kesehatan Pematangsiantar menyampaikan bahwa, BPJS Cabang Pematangsiantar membawahi 4 Kabupaten yaitu Kota Pematang Siantar, Toba, Samosir dan Kabupaten Simalungun.
“Untuk Kabupaten Simalungun, dari data penduduk baru 92 persen yang terdaftar sebagai peserta BPJS. Hanya saja yang aktif bisa digunakan kepesertaannya 64 persen,”sebut Kiki.
“Untuk tahun ini ada target Pemerintah Pusat, minimal setiap daerah harus 98 persen NIK data Penduduk yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan,” kata Kiki menambahkan.
Sementara itu, Wakil Kantor Wilayah (Wakanwil) BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Sanco Simanullang menyampaikan bahwa, program jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan salah satu Prioritas Nasional sesuai dengan UU. Nomor 59 Tahun 2024.
Menurut Sanco, dari data pada Februari 2025, pekerja di Kabupaten Simalungun baru 28 persen yang terdaftar sebagai BPJS Ketenagakerjaan, dan sebanyak 72 persen sisanya belum terdaftar.
“Program BPJS Ketenagakerjaan yaitu jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, jaminan kehilangan pekerjaan dan beasiswa,” terang Sanco.
Mengawali sambutannya, Bupati Simalungun mengucapkan selamat datang kepada Kacab BPJS Kesehatan Pematangsiantar dan Wakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut.
“Semoga kita semua dalam keadaan sehat, karena sehat adalah yang utama. Berdasarkan uraian dari bapak ibu dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, ini adalah ‘PR’ besar buat Pemerintah Kabupaten Simalungun. Ini perlu kerja keras, karena ini juga merupakan Visi Misi kami,” kata Bupati.
Menurut Bupati, BPJS ini sangat penting buat masyarakat, apalagi Pemkab Simalungun mendapat pekerjaan rumah untuk meningkatkan kepesertaan BPJS PBI dari 6 dari 92 persen menjadi 98 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Simalungun.
"Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Program BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) akan diberikan kepada masyarakat miskin, guru ngaji, penggali kubur, bilal mayit, serta akan mengaktifkan BPJS PBI yang sudah tidak aktif menjadi aktif Kembali,"pungkas Bupati.
Dalam audiensi tersebut juga dibahas tentang permasalahan yang terjadi di BPJS terutama mengenai denda BPJS dan Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Tampak hadir mendapingi Bupati antara lain Plt Asiaten Perekonomian dan Pembangunan Frenki Purba, Kadis Ketenagakerjaan Riando P Purba, Kadis Kesehatan Edwin Tony SM Simanjuntak dan Direktur RSUD Perdagangan.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
| Warga Miskin di Deli Serdang Bingung Setelah Disuruh Mundur jadi PKH |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/BERTEMU-Bupati-Simalungun-Anton-Achmad.jpg)