Berita Internasional

Lengser dari Jabatannya, Duterte Ditangkap, Ini Jejak Mantan Presiden Filipina yang Pernah Ditangkap

Duterte ditangkap di Manila sebelum diterbangkan ke Belanda, di mana ia akan menghadapi proses hukum di ICC.

tribunmedan
Rodrigo Duterte 

Bahwa Estrada dan Arroyo mampu kembali ke dunia politik setelah penahanan mereka mencerminkan kekuatan mesin elektoral mereka, serta kemampuan mereka untuk bertahan hidup dalam lanskap politik yang berubah dan memanipulasi opini publik.

Namun yang lebih penting, hal itu membuktikan kelemahan sistem peradilan dalam meminta pertanggungjawaban pejabat yang korup.

Keluarga Marcos adalah contoh terbaik tentang bagaimana individu yang berkuasa dapat menghindari penuntutan dan penangkapan dengan memanfaatkan celah hukum dan aturan peradilan.

Tidak ada satu pun anggota dilingkaran mereka yang menghabiskan satu hari pun di penjara bahkan setelah mereka digulingkan dari kekuasaan secara tidak hormat pada tahun 1986.

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos dihukum karena korupsi pada tahun 2018 tetapi masih bebas hingga hari ini.

Kelompok hak asasi manusia telah menandai penolakan yang mencurigakan dari beberapa kasus yang terkait dengan kekayaan yang diperoleh secara tidak sah oleh keluarga Marcos.

Dominasi dinasti politik yang terus berlanjut merupakan faktor yang menyebabkan keluarga korban pembunuhan di luar hukum mengajukan kasus ke ICC, alih-alih mencari penyelesaian hukum di sistem peradilan setempat.

Ketakutan mereka adalah bahwa pasukan pro-Duterte dapat menggagalkan penuntutan setempat dan mantan presiden tersebut memiliki pengaruh yang cukup untuk menghindari hukuman penjara dengan mengajukan petisi untuk penahanan rumah atau rumah sakit.

Sekarang setelah Duterte diserahkan ke ICC, semua mata kini tertuju pada apakah pengadilan internasional tersebut dapat memberikan keadilan.

Ada kekhawatiran bahwa penangkapan Duterte dapat memicu kerusuhan.

Setelah penangkapan Estrada pada tahun 2001, ratusan ribu pendukungnya berunjuk rasa di jalan dan menyerukan gerakan People Power untuk menggulingkan pemerintah.

Bahkan, beberapa loyalis Duterte telah menyerukan pemberontakan terhadap "pengkhianatan" Presiden Ferdinand Marcos Jr dan dugaan pelanggaran kedaulatan negara.

Citra Duterte yang lemah dan dipenjara juga dapat memicu gelombang suara simpati bagi para kandidat senatornya dalam kampanye pemilihan paruh waktu yang sedang berlangsung.

Beberapa senator dan kandidat senator yang didukung oleh Marcos telah menyatakan keprihatinan atas keputusan untuk membawa Duterte ke ICC.

Hal ini dapat memengaruhi persidangan pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte, putri mantan presiden tersebut, yang akan dipimpin oleh Senat pada bulan Juni dan Juli.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved