Berita Medan

Serabi Khas Medan, Menu Legendaris untuk Berbuka Puasa di Jalan Brigjen Katamso

Di Medan ada satu kawasan yang dikenal dengan pedagang serabinya, yakni di Jalan Brigjen Katamso.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
KUE SERABI- Pedagang serabi yang berjualan di kawasan Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (10/3/2025). Bulan Ramadan jadi momentum bagi para pedagang karena serabi jadi salah satu menu favorit untuk berbuka puasa. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN– Berbuka puasa tak lengkap tanpa hidangan manis dan gurih yang menggugah selera. Salah satu menu legendaris yang selalu dinanti warga Medan saat Ramadan adalah Serabi.

Di Medan ada satu kawasan yang dikenal dengan pedagang serabinya, yakni di Jalan Brigjen Katamso.

Pedagang serabi di kawasan ini sudah berjualan selama puluhan tahun, bahkan ada yang sudah menggeluti usaha ini selama 30 tahun.

Rina, salah satu pedagang serabi di Jalan Brigjen Katamso, mengaku bahwa Ramadan selalu menjadi momentum istimewa baginya.

"Selama Ramadan, penjualan serabi pasti meningkat. Biasanya, kalau bukan bulan puasa, saya berjualan sarapan. Tapi saat Ramadan, fokus saya adalah menyediakan serabi untuk berbuka puasa," ujar Rina dengan senyum ramah.

Serabi di Jalan Brigjen Katamso dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp 10.000 per bungkus.

Selain serabi, kawasan ini juga terkenal dengan Roti Jala yang tak kalah lezat. Kombinasi kedua menu ini sering menjadi pilihan warga untuk berbuka puasa atau santap sahur.

Serabi, yang dikenal sebagai salah satu kue tradisional Indonesia, memiliki cita rasa khas yang menggoda.

Terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan gula merah, serabi biasanya disajikan dengan saus kinca (gula merah cair) atau topping lainnya seperti keju, cokelat, atau durian.

Meski berasal dari Jawa, serabi telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Medan, dengan variasi rasa yang disesuaikan dengan selera lokal.

Selain rasanya yang lezat, serabi juga memiliki manfaat untuk berbuka puasa. Kandungan karbohidrat dari tepung beras dan santan memberikan energi instan setelah seharian berpuasa.

Gula merah yang digunakan sebagai pemanis alami juga membantu mengembalikan kadar gula darah yang turun selama puasa. Tak heran jika serabi menjadi pilihan favorit banyak orang untuk mengawali buka puasa.

Fakta Menarik Serabi di Seluruh Indonesia

Serabi sebenarnya bukan hanya milik Medan. Kue tradisional ini berasal dari Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Namun, seiring waktu, serabi telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Medan, dengan ciri khas masing-masing. Misalnya, serabi Solo terkenal dengan teksturnya yang lembut dan tipis, sementara serabi Bandung memiliki tekstur yang lebih tebal dan padat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved