Breaking News

PDI P Sumut

Reses Sorta Ertaty Siahaan di Taput, Soroti 100 Hektar Sawah yang Terancam Kekeringan

Anggota DPRD Sumut, Dra. Sorta Ertaty Siahaan, didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut sekaligus Anggota Komisi XIII DPR RI, Drs. Rapidin Simbolon

|
Editor: Arjuna Bakkara
ARJUNA BAKKARA
Anggota DPRD Sumut, Dra. Sorta Ertaty Siahaan, didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut sekaligus Anggota Komisi XIII DPR RI, Drs. Rapidin Simbolon, saat menggelar reses di Tarutung, Jumat (7/3/2025). Mereka mendengarkan aspirasi petani yang menghadapi kekeringan akibat mengeringnya Sungai Aek Sigeaon. Lebih dari 100 hektar sawah terancam gagal panen, sementara warga berharap solusi dari pemerintah. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Anggota DPRD Sumatera Utara, Dra. Sorta Ertaty Siahaan, menyerap berbagai aspirasi masyarakat di Tapanuli Utara dalam kunjungan reses yang digelar pada Jumat (7/3/2025). Sorta didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut sekaligus Anggota Komisi XIII DPR RI, Drs. Rapidin Simbolon.

Reses ini berlangsung di dua lokasi, yakni Desa Partalijulu, Kecamatan Tarutung, serta Huta Parbubu II.

Dalam pertemuan tersebut, isu yang paling banyak disampaikan masyarakat berkaitan dengan pertanian dan pertenunan ulos. Salah satu keluhan utama datang dari petani yang mengalami kesulitan dalam pengairan sawah akibat mengeringnya Sungai Aek Sigeaon.

Erick Matondang, seorang petani dari Kecamatan Tarutung, mengungkapkan bahwa lebih dari 100 hektar sawah di desanya nyaris tak bisa digarap karena pasokan air dari Sungai Aek Sigeaon yang selama ini menjadi andalan, kini telah mengering.

"Selama ini kami mengandalkan Aek Sigeaon untuk irigasi, tapi sekarang sungainya kering. Ini mengancam keberlangsungan pertanian kami," keluh Erick.

Ia berharap pemerintah dapat mencari solusi, seperti membangun kincir air untuk menarik air dari sungai ke area persawahan.

Menanggapi hal tersebut, Sorta Ertaty Siahaan berjanji akan menjadikan persoalan ini sebagai perhatian serius dan membahasnya dengan dinas terkait.

Ia menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi prioritas pemerintah, mengingat Presiden telah mencanangkan program ketahanan pangan.

Permintaan Jalan Usaha Tani, Traktor, dan Bibit Peternakan

Selain masalah pengairan sawah, masyarakat juga menyampaikan aspirasi terkait infrastruktur dan alat pertanian.

K Lumban Tobing dan J Hutabarat menyuarakan permohonan agar pemerintah membantu pembangunan jalan usaha tani serta menyediakan alat dan bibit untuk pertanian dan peternakan.

J Hutabarat meminta bantuan bibit peternakan untuk meningkatkan produktivitas warga, sementara K Lumban Tobing mengusulkan adanya traktor guna mengelola lahan pertanian dengan lebih efektif.

Menanggapi permohonan tersebut, Sorta menyarankan agar warga membuat gambaran atau perencanaan yang jelas terkait penggunaan bantuan tersebut.

"Saya minta masyarakat membuat gambaran atau proposal, sehingga jika bantuan terealisasi, penggunaannya jelas dan benar-benar bermanfaat," ujar Sorta.

Permasalahan Traktor dan Air Bersih

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved